Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tepergok Merokok, KTP Pengunjung PGC Disita

Kompas.com - 24/06/2014, 16:33 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pengunjung Pusat Grosir Cililitan (PGC) tak menyangka kebiasaan merokok di dalam mal kali ini berbuah sanksi. Mereka mengatakan, selama ini pengawasan di dalam pusat perbelanjaan itu tidak ketat.

Hal ini diungkapkan Heri (22), pemuda yang terjaring razia rokok. Heri yang tengah berada di kios permainan play station (PS) tak menyangka ada razia itu.

"Udah sering sih rokok di sini. Cuma kena baru kali ini," ujar Heri kepada wartawan di lokasi, Selasa siang.

Menurut Heri, petugas keamanan PGC tidak pernah menegur apabila melihat para pengunjung merokok di tempat bermain PS tersebut. "Sekuritinya biasa aja," ungkapnya.

Apalagi, lanjut Heri, pemilik PS tempatnya bermain tak pernah melarang pelanggan untuk merokok. "Pemiliknya enggak larang. Saya tau di mal enggak boleh rokok, cuma di sininya (tempat PS) enggak kayak gitu. Saya ikut rokok karena banyak yang rokok," ujar Heri.

Tatan (25), penggunjung lainnya, kaget setelah terjaring dalam razia. Tatan langsung menginjak batang rokok yang belum habis diisapnya itu. Namun, dirinya tak dapat mengelak. Ia beralasan merokok di dalam pusat PGC karena ruang merokok terbatas.

"Smoking area-nya jauh. Tapi saya setuju sih," ujar Tatan.

Petugas Satpol PP melakukan razia merokok di PGC. Sekitar 14 petugas Satpol PP berkeliling di pusat perbelanjaan itu. Satpol PP menyita KTP pengunjung yang kedapatan merokok. Selanjutnya, mereka dapat mengambil KTP tersebut di lantai 6 dengan terlebih dahulu membuat pernyataan bahwa mereka tidak akan merokok di tempat umum.

Razia ini merupakan penegakan aturan larangan merokok sesuai Perda DKI Nomor 2 Tahun 2005 dan Pergub Nomor 88 tahun 2010 tentang kawasan bebas rokok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com