Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Tugaskan CPNS Mata-matai Pejabat DKI

Kompas.com - 27/06/2014, 20:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ternyata punya alasan sendiri ia ingin menempatkan para calon pegawai negeri sipil (CPNS) sebagai petugas pelayanan terpadu satu pintu (PTSP).

Ia menugaskan para CPNS itu untuk mengawasi kinerja atasan mereka, mulai dari lurah, camat, hingga wali kota. "Jadi kalau kamu bingung, lapor lurah sebagai supervisor kamu, camat, sampai wali kota. Kalau memang Anda melihat kinerja mereka tidak baik, laporkan ke saya," kata Basuki, di kantor Wali Kota Jakarta Barat, Jumat (27/6/2014).

Pria yang akrab disapa Ahok itu kemudian memberi contoh. Misalnya, ada seorang wanita yang dipukul oleh suaminya dan meminta bantuan pada petugas PTSP itu, maka CPNS harus mengetahui pihak mana yang akan dihubunginya, yakni Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2T-P2A).

Pelayanan kepada masyarakat, lanjut dia, dimulai dari PTSP. Hampir semua urusan PTSP itu, kata Basuki, "menyenggol" SKPD. Seiring berjalannya waktu, para CPNS itu akan merasa, SKPD mana saja yang menghambat penyelesaian urusan itu.

"Anda (CPNS) semua saya beri wewenang sebagai kader biro jasa, mewakili saya. Kalau Anda punya catatan, bakal jadi rapor buat kepala SKPD," kata Basuki.

Menurut dia, pengangkatan CPNS untuk bekerja di PTSP selama satu tahun merupakan sistem yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia.

Ia melanjutkan, belum ada kota lain yang merekrut pegawai baru lalu langsung ditempatkan di meja depan kantor kelurahan hingga wali kota. Kebijakan ini hanya berlaku bagi CPNS SKPD, bukan guru maupun perawat.

"Selain guru dan perawat harus ikut PTSP dahulu. Layani warga seperti di bank, biar saja Anda yang pusing, jangan sampai warga yang pusing," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com