Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juli Uji Coba, Belum Ada Gerbang ERP di Depan Ratu Plaza

Kompas.com - 30/06/2014, 11:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tanda-tanda uji coba penerapan sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP), mulai dari Jalan Jendral Sudirman hingga ke Jakarta Kota pada awal Juli ini belum ada kemajuan. Gerbang ERP yang seharusnya dipasang di depan Ratu Plaza belum ada.

Muhammad Akbar, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, mengatakan, fondasi konstruksi gerbang ERP saat ini telah rampung dikerjakan. Dia tidak menampik gerbang ERP belum terpasang di kawasan yang akan dijadikan uji coba jalan berbayar itu.

"Saat ini fondasi konstruksi ERP sudah kering dan menunggu pemasangan gerbang ERP-nya," kata Akbar kepada Warta Kota, Minggu (29/6/2014).

Akbar mengatakan, gerbang ERP sudah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, minggu lalu. Namun, gerbang ERP itu langsung dibawa ke gudang PT Kapsch asal Swedia di Cakung, Jakarta Timur.

Pemasangan gerbang itu akan dikerjakan minggu depan, tetapi tidak bisa dipastikan kapan dilaksanakan. Akan tetapi, Akbar masih optimistis pelaksanaan uji coba program ERP dilaksanakan pada awal Juli ini.

Uji coba pemberlakuan jalan berbayar itu dilaksanakan tiga sampai enam bulan. Sebanyak 50 kendaraan roda empat milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan uji coba penerapan ERP itu.

"Untuk uji coba awal memakai mobil petugas dulu. Ini untuk mendeteksi alat on board unit (OBU) yang dipasang di kendaraan dengan gerbang ERP," katanya.

Akbar mengatakan, tarif yang ditetapkan untuk melintasi jalan berbayar itu fluktuatif, menyesuaikan dengan kepadatan kendaraan yang melintasi jalur tersebut.

Rencana tarif yang diterapkan Rp 20.000 sampai Rp 40.000 per dua jam. Akan tetapi, tarif itu akan dievaluasi setiap satu bulannya.

"Target kami kecepatan kendaraan bisa berjalan 30 sampai 40 kilometer per jam. Ketika diterapkan tarif Rp 30.000, tetapi kendaraan masih padat, bulan berikutnya dinaikkan Rp 2.000 menjadi Rp 32.000. Kalau Rp 40.000 kecepatannya 35 kilometer per jam maka dia akan statis," kata Akbar.

Kalau kecepatan kendaraan mencapai 50 kilometer per jam, maka tarif itu otomotis turun sehingga jalan yang berada di jalur ERP tidak mubazir dan dapat digunakan masyarakat.

"Kalau 50 kilometer per jam berarti itu kendaraan sedikit. Padahal jalanannya lebar tapi kendaraan sedikit. Jadi tarif dinamis," katanya. (bin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com