Lalu, sosok seperti apakah yang dianggap tepat menggantikan Ahok di kursi wakil gubernur (wagub)?
Psikolog dari Universitas Indonesia, Rose Mini, menilai, hal yang harus diperhatikan pertama kali dari calon wagub DKI kelak adalah visi dan misinya. Wagub yang baru harus memiliki visi misi yang sama dengan Jokowi-Ahok sehingga kelanjutan pembangunan DKI dapat terus berlangsung.
"Kedua, orang itu harus bisa cooling down-kan Ahok. Jadi, kalau yang satu heboh, yang satunya lagi baiknya orang yang lebih kalem. Jadi, biar tidak dua-duanya meledak-ledak," kata Romi, sapaan akrab Rose Mini, kepada Kompas.com, Selasa (22/7/2014).
Namun, menurut Romi, hal yang terpenting, terlepas dari karakter dan visi misi, adalah kecocokan calon wagub tersebut dengan Ahok secara pribadi. Hal itu karena bagaimanapun juga kedua orang tersebut akan bersama-sama memimpin Ibu Kota.
"Yang paling penting sih harus bisa get along dengan Ahok karena mereka nantinya kan kerja bersama-sama," tutur Romi.
Romi juga berpesan agar nantinya siapa pun yang terpilih sebagai wagub DKI untuk mendampingi Ahok harus bisa mengatur orang-orang Jakarta yang terdiri atas latar belakang yang beraneka ragam.
"Jakarta itu kan metropolitan, penduduknya bukan hanya dari Jawa, tetapi dari berbagai kultur. Pemimpin Jakarta harus bisa meng-handle itu keheterogenan tersebut. Selain itu, juga harus bisa meng-handle kota-kota satelit Jakarta yang kebutuhannya jelas berbeda dari Jakarta," kata Romi.
Ada dua tokoh yang digadang-gadang bakal ditunjuk untuk mendampingi Ahok sebagai pemimpin DKI Jakarta. Keduanya adalah politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), yakni anggota DPRD DKI Jakarta Boy Sadikin dan mantan Wali Kota Blitar Djarot Syaiful Hidayat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.