Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sebab Alat Penguji Kir di Kedaung Rusak

Kompas.com - 25/07/2014, 05:11 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Seksi Pelayanan Pusat Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Dinas Perhubungan DKI Jakarta Lukman Iskandar memiliki alasan mengapa alat penguji kendaraan di Kedaung Angke, Jakarta Barat, rusak.

"Mau tidak mau alat-alat ditemukan rusak, kita tidak punya anggaran," ujar Lukman saat ditemui di kantor Pusat Pelayanan PKB Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (24/7/2014).

Ia mengaku setuju dengan langkah Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menutup tempat uji kir di Kedaung. 

Dia mengatakan, hal ini sejalan dengan keinginan PKB Dishub DKI untuk memindahkan tempat uji kir yang kerap dilanda banjir. Lukman menyatakan, tempat uji kir Kedaung sudah ditetapkan untuk pindah ke Terminal Rawa Buaya, Jakarta Barat, sejak tahun 2013.

Keputusan untuk memindahkan tempat uji kir tersebut sudah keluar melalui surat keputusan dari Udar Pristono, Kepala Dinas Perhubungan DKI saat itu.

"Pernah kita ngajuin untuk dipindah ke Rawa Buaya. Waktu itu Kepala Dinasnya Pak Pristono, dan SK dikeluarkan oleh Kepala Dinas untuk pindah ke Rawa Buaya," kata Lukman.

Namun, tempat uji kir Kedaung sebelumnya merupakan bentuk kerja sama dengan pihak swasta yang berakhir pada 2012 lalu. Sampai saat ini, proses pemindahan belum berjalan karena Pemprov DKI belum melakukan serah terima setelah masa kontrak selama 15 tahun dengan pihak swasta tersebut berakhir.

"Proses penyerahannya itu belum selesai," ujar Lukman.

Lukman menyatakan, proses pemindahan nantinya akan tetap berjalan. Pihaknya mendapat lahan seluas tiga hektar di Terminal Rawa Buaya untuk dijadikan tempat pengujian kendaraan. Hanya, PKB menyatakan bahwa mereka tengah membuat perencanaan terlebih dahulu.

"Tahun 2015 baru kita mengajukan anggaran. Itu kalau lancar karena ada proses lelang. Kalau lancar, 2015, pelaksanaan fisik bisa dilakukan," ujar Lukman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com