Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Gandeng Transjakarta Buatan PT INKA Berkualitas Jelek?

Kompas.com - 08/08/2014, 13:02 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bus transjakarta gandeng bermerek Inobus ternyata memiliki kualitas yang buruk. Bahkan Damri selaku operator yang menggunakan bus tersebut sering mengeluhkan bus produksi dari PT Industri Nasional Kereta Api (INKA) itu.

Menurut sumber Kompas.com di Transjakarta yang enggan disebutkan namanya, keluhan dari Damri bahkan telah ada sejak dua tahun lalu, atau tepatnya saat bus baru dipakai selama setahun. Bus dibeli pada 2011.

"Damri sebenarnya mengeluh mereka dikasih produk jelek. Tapi karena mereka tidak mau bikin citra jelek di Transjakarta, akhirnya mereka terus aja jalan," katanya kepada Kompas.com, Jumat (8/8/2014).

Sumber tersebut menjelaskan, keluhan yang disampaikan Damri meliputi mesin bus yang sering mengalami overheating karena struktur sasis dan kaki-kaki yang tidak stabil sehingga membuat panas terperangkap.

"Pokoknya itu Inobus kualitasnya memang jelek banget. Busnya dibeli seharga Rp 3,8 miliar pas tahun 2011," ujarnya.

Seperti diberitakan, bus Transjakarta gandeng bermerek Inobus dengan nomor lambung DMR-005 Koridor XI jurusan Kampung Melayu-Pulogebang mengalami patah di sekitar tempat lampu lalu lintas, di Jalan Raya Bekasi Timur, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Kamis (7/8/2014) siang kemarin.

Beruntung tidak ada cedera dari penumpang bus yang berjumlah 40 orang tersebut. Dugaan awal, penyebab patahnya bus gandeng disebabkan adanya baut yang lepas di bagian sambungan bus.

Baca juga: Bus Transjakarta Patah karena Pemilihan Teknologi Tak Bagus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com