Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Sopir Angkot Hadapi Kelangkaan Bensin dan Solar Bersubsidi...

Kompas.com - 28/08/2014, 07:19 WIB
Desy Hartini

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kelangkaan bahan bakar minyak bersubsidi terjadi di berbagai daerah di Indonesia, tak terkecuali di DKI Jakarta, dalam beberapa hari terakhir. Angkutan kota, sebagai salah satu moda transportasi publik, turut menjadi "korban".

Para sopir angkutan kota pun mencari cara untuk mengurangi dampak kelangkaan bensin dan solar bersubsidi itu. Salah satu yang dipilih para sopir angkutan ini adalah tak menjalankan kendaraannya di semua jam. Ada pula yang memilih menimbun stok.

"Kayak kalau menjelang siang gitu biasanya saya nongkrong aja di sini (depan Pasar Slipi) soalnya sayang bensin. Sepi soalnya. Kalau terus-terusan narik, enggak ada penumpang juga," ujar Andri, salah satu sopir angkot M24 rute Slipi-Srengseng, Rabu (27/8/2014).

Berbeda lagi dengan cara Iman, sopir angkot M24 juga, yang mengakali keterbatasan pasokan BBM bersubsidi di pasaran. "Beberapa hari kemarin itu sempat beli 10 liter sih. Lumayanlah buat nanti-nanti. Soalnya susah sekarang. Kemarin teman saya ngantre malah enggak dapat," kilah dia.

Namun, sopir angkot M25 rute Grogol-Kota, Ade, mengatakan, kelangkaan BBM bersubsidi ini belum terlalu berdampak buatnya. Ditemui di Terminal Grogol, dia mengatakan masih bisa mendapatkan BBM bersubsidi untuk kendaraannya tanpa merinci bagaimana cara memperolehnya.

Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, pengurangan kuota BBM bersubsidi dari 48 juta kiloliter menjadi 46 juta kiloliter merupakan penyebab Pertamina melakukan pengaturan kuota per hari.

Pertamina, ujar Ali, hanya punya dua pilihan menyikapi pengurangan kuota tersebut. Pertama, sebut dia, Pertamina menyalurkan BBM bersubsidi secara normal dengan konsekuensi kuota BBM bersubsidi habis sebelum akhir tahun. Kedua, mengatur volume penyaluran harian sehingga kuota BBM bersubsidi bisa cukup hingga akhir tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com