Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Syukurin Luuh... Markir Mobil Sembarangan, Sih"

Kompas.com - 09/09/2014, 08:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah warga menyaksikan penggembosan dan penderekan mobil di lokasi parkir liar di jalan samping bangunan Mal Thamrin City, Jakarta Pusat, Senin kemarin. Mereka ikut mendukung petugas Dinas Perhubungan DKI dalam menggembosi kendaraan yang menurut warga membuat macet.

"Nih Pak, ban yang ini belum dicabut pentilnya. Mampuus luuh... Markir mobil sembarangan, sih. Emang nih parkiran bikin macet, Pak," teriak salah seorang warga yang menyaksikan petugas Dinas Perhubungan DKI bekerja.

Dikutip dari harian Warta Kota, Selasa (9/9/2014), lebih dari 30 mobil diparkir paralel di jalan samping bangunan Mal Thamrin City pada Senin kemarin. Padahal, di dalam mal, terdapat area parkir yang diklaim petugas bisa menampung sekitar 2.000 unit mobil.

Parkir kelas premium ini justru ditempatkan di jalan dengan alasan agar mobil mudah untuk keluar masuk mal. Di sana, memang tak ada papan peringatan dilarang parkir.

"Biasanya kalau Senin-Kamis parkir di dalam gedung selalu penuh, dan di sini tarifnya flat sehari semalam cuma Rp 25.000," kata salah seorang petugas parkir valet, Romi Nurhadi. Ia tak tahu soal kontrak dan perizinan lahan parkir valet tersebut.

Menurut Kepala Su­din (Kasudin) Perhubungan Jakarta Pusat Syam­suddin, lahan parkir di depan Mal Thamrin City tersebut ilegal atau tak memiliki izin. "Kami sudah mengimbau, menyosialisasikan berbagai macam cara ke masyarakat untuk tidak parkir sembarangan. Parkir di area valet mal ini juga tidak memiliki izin," kata pria yang akrab disapa Pak Daeng ini.

Dia mengaku sudah memberi waktu 1 jam kepada pengelola parkir untuk memindahkan mobil-mobil pengunjung mal ke dalam gedung.

Pada hari pertama, penerapan retribusi derek parkir liar yang digelar di kawasan Tanah Abang juga diwarnai protes pemilik mobil. Namun, petugas tetap menjalankan tugasnya. Dalam waktu singkat, petugas Suku Dinas dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta menjaring 30 kendaraan yang parkir sembarangan, 10 di antaranya mobil mewah jenis Toyota Fortuner.

Selain Fortuner, petugas juga menjaring Honda Jazz, CR-V, Toyota Yaris, Suzuki Ertiga, dan berbagai macam merek mobil lainnya. Karena jumlah mobil derek Dishub terbatas, yakni hanya enam unit, sebagian mobil langsung digembosi dan dicabut pentil bannya di lokasi parkir, sedangkan mobil yang diderek ke pul milik Dishub hanya sebagian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com