Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Norman Kamaru: Saya Tak Malu Jualan Bubur

Kompas.com - 10/09/2014, 09:07 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Norman Kamaru, mantan anggota polisi dan artis, itu menegaskan bahwa dirinya tidak malu berjualan bubur. Dari berjualan bubur, dia bisa menyambung hidup bersama istrinya yang bekerja kantoran di Jakarta.

"Saya enggak malu. Buat apa malu? Semua sama-sama untuk cari duit halal, kok. Yang malu kalau jadi pencuri," kata Norman kepada Kompas.com di warungnya, Kalibata City, Jakarta Selatan, Selasa (9/9/2014) malam.

Tak inginkah ia kembali jadi artis, sesuai impiannya saat meninggalkan Brimob? Ia tak menampik, sampai saat ini, masih banyak yang mengundangnya tampil di stasiun TV. Bahkan, ia sudah merampungkan dua judul film televisi (FTV).

"Kalau nyanyi masih belum bisa karena saya enggak punya materi lagu sendiri. Lagu yang kemarin kan udah nggak boleh lagi dinyanyikan," ucapnya.

Menapaki tiga jalur karier yang berbeda, ia mempunyai kesan masing-masing. Hanya, ia mengaku hidupnya kini lebih nyaman. "Jujur, saya lebih nyaman hidup seperti ini. Saya bisa lepas dan bermasyarakat dibanding yang dulu," ungkapnya dengan mata sedikit nanar.

Norman menceritakan bagaimana dia memikirkan dengan matang untuk berjualan bubur ayam Manado. Salah satu contohnya adalah dalam pemilihan lokasi. Lokasi warungnya yang berada di Tower Damar, Kalibata City, ini memang cukup strategis. Posisinya langsung berada di depan lobi dan berdekatan dengan pintu masuk-keluar parkir basement. Tak hanya itu, lokasinya tepat berada di depan lapangan futsal indoor apartemen.

"Sebulan saya cari-cari lokasi ini, setiap saya foto lokasi, istri nggak suka karena maunya yang dekat lobi. Ini (ruko, red) bisa dapat karena ditawari oleh pihak pengelola langsung, ya sudah saya DP saja Rp 2 juta," kenangnya. "Buat buka warung ini, keluar modal Rp 80-an (juta, red)."

Ia pun tak salah strategi, lokasi "emas" ini membuatnya banyak didatangi pelanggan. Tak hanya penghuni apartemen, para tamu dan anak-anak muda penggemar futsal pun kerap nongkrong di warung 24 jam-nya. "Saya kan juga jual kopi dan mi instan. Jadi, kalau malam, sering juga jadi tempat ngopi-ngopi," katanya.

Satu menu makanan di warungnya dijual tak terlalu mahal. Minimal Rp 15.000, pelanggan sudah bisa menikmati olahan hidangan Manado racikan Norman.

Hanya, kata dia, sekalipun warungnya ramai dan banyak pelanggan, usaha tiga bulannya ini belum balik modal. "Dikit lagilah," kata pria bertato ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Megapolitan
Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Megapolitan
Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Megapolitan
Suramnya Kondisi Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang, Terbengkalai seperti Kota Mati hingga Jadi Tempat Mesum

Suramnya Kondisi Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang, Terbengkalai seperti Kota Mati hingga Jadi Tempat Mesum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com