Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini, Anak-anak Kita Punya Tempat Bermain

Kompas.com - 13/09/2014, 15:14 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah bocah berlari mengejar bola yang tengah bergulir. Di lapangan olah raga Taman Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Dede (10) dan belasan temannya tengah asik mengejar si kulit bundar.

"Sekarang lebih enak, dulunya di sini kita main bola di kebun. Baju sering kotor kena tanah merah," kata pelajar kelas V SD Bintang Pancasila itu, kepada Kompas.com, di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (12/9/2014).

Tak jauh dari tempat Dede bermain, kaki Fajar (12) masih menempel pada kayu pedal sepeda kecilnya. Fajar mondar-mandir dengan sepedanya di jalur inspeksi yang berada di tepian waduk. "Awas-awas, mau ngebut dulu," seru Fajar, tak mau berhenti.

Kompas.com/Robertus Belarminus Taman Waduk Pluit di Penjaringan, Jakarta Utara. Foto diambil pada Jumat (12/9/2014).


Di rerumputan pinggiran waduk, Riski (8) dan dua temannya menghampiri muka tangga menurun. Riski membalikan badan untuk berpose menghadap kamera ponsel yang dibidik Rizal (36), sang ayah.

"Jangan dempet-dempetan dong, ayo senyum, cheerssss," pinta Rizal.

Sore itu, anak-anak ramai bermain di Taman Waduk Pluit, yang berlokasi di Jalan Pluit Timur Raya. Yang masih balita pun, terlihat bermain di bawah pengawasan orangtuanya. Ada yang bercengkrama sambil digendong, disuapi makanan, atau diajari berjalan.

Sejak penataan dilakukan di sisi barat Waduk Pluit, kehadiran taman mengobati dahaga bagi sebagian warga Penjaringan. Sebagian merasa kehidupan kota di Penjaringan, begitu padat disesaki bangunan.

"Di lingkungan saya tempat bermain anak itu enggak ada, ada taman tapi sempit," kata Erwin (30), warga RT 17 RW 16, Kebon Tebu, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

Sudah sering ia meluangkan waktu pada sore hari untuk mengajak keluarga dan anaknya bermain di taman tersebut. Erwin cukup menempuh perjalanan 5 menit dari tempat tinggalnya untuk sampai di Taman Waduk Pluit.

"Wilayah saya tempat bermain anaknya kurang. Jadi lari ke sini, soalnya ramai juga," ujarnya.

Penganti Monas

Dulu Monas merupakan salah satu tempat tujuan wisata bagi Edi (39) sekeluarga. Namun, sejak ada Taman Waduk Pluit, Edi kini tak perlu jauh-jauh lagi menuju pusat Jakarta. Dari tempat tinggalnya, hanya 10 menit perjalanan.

"Ibaratnya enggak kalah sama Monas. Sekarang lebih sering kalau mau ngajak anak main ke sini," kata warga RW 08 Pluit Dalam, Penjaringan itu. Edi mengapresasi langkah pemerintah membuka ruang terbuka hijau di tepi Waduk Pluit.

"Kayak kita masyarakat kan pasti senang. Anak-anak juga bisa diajak main di sini. Menurut saya ini cukup bagus," ujar Edi.

Meski ramah bagi anak, baik Rizal, Erwin, dan Edi berharap agar fasilitas taman itu bisa ditambah. Ketiganya berharap ada wahana bermain untuk anak, seperti di taman kanak-kanak (TK). "Kayak perosotan anak, atau ayunan, bisa disediakan di sini," ujar Erwin.

Terpisah, Camat Penjaringan Rusdiyanto mengatakan, berbagai kegiatan dan kesenian kerap diselenggarakan di sana. Tak ketinggalan, kegiatan bagi anak. "Minggu lalu itu ada kegiatan hari anak nasional. Di sana juga tempo hari, kita lakukan lomba mewarnai dan lomba kreativitas anak lainnya," ujar Rusdiyanto.

Menurut dia, Taman Waduk Pluit, sudah menjadi pilihan tempat wisata keluarga di Penjaringan. Ia berharap, masyarakat dapat menjaganya.

"Sekarang sudah seperti miniatur Monas. Yang penting, warga ikut menjaga program pemerintah ini," imbaunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com