Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesin Tiba dari Swedia, Parkir Meter di Jalan Sabang Diuji Coba Pekan Depan

Kompas.com - 21/09/2014, 19:04 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan uji coba parkir meter on street di Jalan Agus Salim, atau Jalan Sabang, Menteng, Jakarta Pusat akan dilaksanakan dalam seminggu ke depan. Sebab, mesin parkir meter yang berasal dari Swedia sudah datang di Jakarta.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sunardi Sinaga menjelaskan saat ini vendor uji coba parkir meter di Jalan Sabang sedang proses di bea cukai. Namun, dia tidak mau menyebutkan vendor mana yang bekerjasama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk melakukan uji coba parkir meter.

"Dalam pekan ini akan dilakukan uji coba parkir meter di Jalan Agus Salim. Saat ini vendor sedang proses di bea cukai," kata Sunardi saat dihubungi di Balai Kota DKI Jakarta, Minggu (21/9/2014).

Mantan Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat tidak mau memastikan tanggal berapa uji coba parkir meter di jalan itu dimulai. Menurut dia, instansinya akan melakukan proses perbaikan infrastruktur terlebih dahulu sebelum penerapan uji coba parkir meter.

"Dalam beberapa hari ke depan akan dilakukan pembenahan infrastruktur seperti marka parkir dan sign board. Untuk tanggal pastinya nanti saya beritahukan kembali," ucapnya.

Sepanjang 500 meter di Jalan Sabang akan dipasang belasan mesin parki meter dan beberapa unit circuit closed television (CCTV).

Hal ini merupakan sarana dalam pelaksanaan uji coba itu. Dalam satu mesin parkir meter bisa mendeteksi 10 sampai 15 kendaraan roda empat. "Ada 11 mesin parkir meter dan 6 CCTV untuk pengawasan di lapangan," ucapnya.

Biaya untuk sistem parkir meter itu masih dipikirkan oleh UPT Perparkiran Dishub DKI Jakarta. Besarannya antara Rp 4.000 sampai Rp 8.000. Para pengguna fasilitas parkir meter akan dikenakan biaya setiap satu jamnya. Namun, tarif itu berlaku progresif. Menurut dia, penggunaan uang dalam bentuk rupiah masih bisa dipergunakan.

"Nanti biayanya diatur melalui mesin. Cara membayarnya harus pakai kartu jadi bisa top up di bank atau tempat-tempat yang ditentukan," ujarnya.

Pembagian hasil parkir ke depannya adalah 70 dan 30 persen. Tujuh puluh persen untuk vendor dan tiga puluh persen untuk masukan parkir Dishub DKI. Parkir meter ini hanya untuk kendaraan roda empat.

Pantauan Warta Kota, kondisi parkir on street di Jalan Sabang belum terpasang mesin parkir meter. Selain itu CCTV yang akan dipasang juga belum ada di kawasan tersebut. Terlihat hanya ada pengerjaan perbaikan trotoar di Jalan Sabang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com