Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Tetap Akan Bangun Stadion BMW

Kompas.com - 24/09/2014, 07:33 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disebut tetap akan membangun stadion, di Taman BMW, Sunter, Jakarta Utara, walaupun proses pembangunannya tak akan rampung pada 2016. Pembangunan stadion ini tak melulu terkait persiapan Jakarta menjadi salah satu kota penyelenggara Asian Games XVIII pada 2018.

Menurut Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono, keberadaan stadion di Taman BMW tak akan berdampak signifikan terhadap pelaksanaan Asian Games 2018. Menurut dia, stadion tersebut hanya akan berfungsi sebagai venue pendukung bagi Stadion Gelora Bung Karno yang akan menjadi venue utama.

"Kalau memang nanti 2016 dinilai belum bisa dijadikan stadion, ya tidak apa-apa. Kan tetap bisa pakai GBK. Tetapi kita tetap akan bangun Stadion BMW-nya," ujar Heru, di Balaikota Jakarta, Selasa (23/9/2014).

Heru juga menegaskan, rencana pembangunan stadion di Taman BMW telah ada sebelum Jakarta terpilih menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Tujuan pembangunannya adalah untuk menggantikan Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang akan segera dibongkar karena terkena dampak pembangunan mass rapid transit (MRT).

"Jadi (pembangunan Stadion BMW) itu memang hak DKI. Ya kita lihat aja nanti. Toh, penilaiannya venue kan nanti 2016. Masak belum dinilai saja sudah ditolak bangun venue," ujar Heru.

Sebelumnya diberitakan, Dewan Olimpiade Asia melarang Indonesia membangun venue baru untuk Asian Games 2018, kecuali dipastikan pembangunannya rampung sebelum 2016. Tenggat 2016 merupakan waktu dimulainya penilaian kelayakan venue oleh OCA.

Keluarnya larangan dari OCA itu dilatarbelakangi kejadian yang ada di Incheon, Korea Selatan, yang merupakan tuan rumah Asian Games 2014. Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Wali Kota Incheon pada 2007, tepatnya saat kota tersebut ditunjuk untuk jadi tuan rumah Asian Games 2014, sangat mendukung penunjukan tersebut.

Namun, lanjut Roy, Wali Kota Incheon berikutnya tidak terlalu mendukung kegiatan itu sehingga banyak venue yang terbengkalai. "Makanya OCA sudah wanti-wanti agar Indonesia tidak membangun venue baru," kata Roy, di Bandara Soekarno Hatta, Minggu (21/9/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com