Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Hari Ini, Parkir di Jalan Sabang Harus Bayar di Meteran Parkir

Kompas.com - 26/09/2014, 10:45 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Jika biasanya pengguna kendaraan yang memarkir kendaraannya di Jalan Sabang, Menteng, Jakarta Pusat, membayar tarif parkir kendaraannya kepada juru parkir yang tersebar di wilayah tersebut, maka mulai Jumat (26/9/2014) ini, mereka harus membayar melalui mesin parkir meter.

"Mulai hari ini di Jalan Sabang, sistem parkir mulai diubah dari konvensional ke berbasis elektronik," ujar Kepala Unit Pelaksana Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sunardi Sinaga saat peresmian mesin parkir meter.

Dengan sistem tersebut, pengguna parkir harus menjalani mekanisme alur parkir yang sudah diterapkan. Dimulai dari memarkir kendaraan pada tempatnya, kemudian menuju mesin parkir terdekat. Di mesin tersebut, pengguna parkir harus memilih jenis kendaraan yang diparkir, misalnya mobil, motor, atau truk, kemudian memasukkan nomor kendaraan.

Selanjutnya, mereka perlu memasukkan uang sesuai perkiraan lama parkir. "Uang yang dimasukkan berupa koin pecahan Rp 1.000 dan Rp 500. Setelahnya akan keluar tiket parkir," jelas Sunardi.

Seusai diterima, tiket parkir diletakkan pada dashbroad mobil supaya jelas terlihat oleh petugas. Sementara itu, tiket untuk motor perlu ditunjukkan kepada juru parkir saat akan keluar.

Pada tiket parkir akan tertera jam masuk parkir dan jam keluar parkir. Sehingga, apabila saat keluar pengguna parkir melebihi jam estimasi parkir, mereka harus membayar denda sebesar kelebihan jam parkir mereka.

Pantauan Kompas.com, di sepanjang Jalan Sabang saat ini sudah terpasang mesin parkir meter setiap 25 meter. Mesin berwarna merah asal Swedia tersebut berjumlah 11 unit dan akan dilengkapi dengan CCTV.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com