Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Bayar Parkir Lewat Mesin, Mobil Terancam Diderek

Kompas.com - 26/09/2014, 11:40 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai Jumat (26/9/2014) ini, seluruh pembayaran parkir di Jalan Sabang, Menteng, Jakarta Pusat, harus melalui mesin parkir meter. Bagi pengendara yang masih enggan menggunakan mesin parkir meter, maka sanksi derek adalah ancamannya.

"Semua (pengendara) harus mulai pakai parkir meter. Kalau tidak ya diderek oleh Dishub (Dinas Perhubungan DKI Jakarta). Kita harus membiasakan masyarakat disiplin," ujar Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Benjamin Bukit saat peresmian mesin parkir meter.

Ketika sudah dipasang mesin parkir meter, lanjut dia, maka kendaraan yang tidak dipasangi tiket parkir yang berasal dari mesin dianggap sebagai parkir liar. "Itulah untuk kendaraan roda empat bisa kami derek," ujarnya.

Bila sudah diderek, mekanisme pengambilan kendaraan pun berlaku seperti halnya penderekan parkir liar. Pengendara perlu membayar denda sebesar Rp 500.000.

Sebagai informasi, alur penggunaan mesin parkir meter dimulai dari memarkir kendaraan pada tempatnya, kemudian menuju mesin parkir terdekat. Di mesin tersebut, pengguna parkir harus memilih jenis kendaraan yang diparkir, misalnya mobil, motor, atau truk, kemudian memasukkan nomor kendaraan.

Selanjutnya, mereka perlu memasukkan uang sesuai perkiraan lama parkir. Uang yang dimasukkan berupa koin pecahan Rp 1.000 dan Rp 500. Setelahnya akan keluar tiket parkir. Tiket parkir perlu diletakkan pada dashbroad mobil supaya jelas terlihat oleh petugas. Sementara untuk tiket parkir motor perlu ditunjukkan kepada juru parkir saat akan keluar.

Nah, bila kendaraan diparkir melebihi jam estimasi parkir yang sudah direncanakan sebelumnya, maka pengendara perlu membayar kelebihan jamnya juga melalui mesin parkir meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com