Namun sebenarnya hal ini sudah diprediksi oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Kepala Unit Pelaksana Perparkiran Dishub DKI Jakarta, Sunardi Sinaga, mengatakan tarif parkir yang dibayar dengan koin hanya berlangsung selama masa percobaan. [Baca: Ada Mesin Parkir, Mobil Tak Betah Lama-lama Parkir di Jalan Sabang]
Selanjutnya, jika sistem ini efektif maka pembayarannya akan dilakukan dengan kartu elektronik (e-card). "Ini kan (bayar pakai koin) hanya sementara saja, selanjutnya kami akan bekerja sama dengan bank, supaya parkirnya memakai e-card," kata Sunardi di sela-sela peluncuran mesin parkir meter. [Baca: Repotnya Pengendara Bayar Parkir Meter Pakai Koin di Jalan Sabang]
Bahkan, menurut dia, bila kerja sama dengan bank memakan waktu lama, Dishub berencana untuk memproduksi kartu parkir sendiri. Nantinya kartu parkir itu dapat digunakan di seluruh area yang sudah dipasang mesin parkir meter.
Sunardi menuturkan, sejauh ini baru Jalan Sabang yang dijadikan uji coba pemasangan mesin parkir meter. Alasannya, jalan itu memiliki intensitas parkir yang tinggi. Lokasi ini juga dekat dengan jalan yang memberlakukan three in one atau tiga orang dalam satu mobil.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, sebagian besar pengguna jasa parkir kerepotan saat diminta memasukkan koin ke dalam mesin parkir meter. Sebab koin yang saat ini baru dapat terdeteksi oleh mesin adalah koin pecahan Rp 500 yang berwarna putih. Akhirnya mereka menukarkan terlebih dahulu uang kertas milik mereka dengan koin yang dibekali di setiap juru parkir.
Namun, karena setiap juru parkir hanya dibekali uang koin senilai Rp 40.000, maka tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan pengguna jasa parkir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.