"Jakarta kan sekarang tidak mau ada banjir akibat saluran yang tidak terhubung ke sungai, tidak digali, atau rumah pompa tidak jalan," ungkap pria yang akrab disapa Ahok itu di Balai Kota, Selasa (25/11/2014).
Sebelum dilantik menjadi gubernur, Basuki memang sempat meninjau tempat pompa dan sejumlah proyek pembangunan sodetan sungai Ciliwung yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan. Basuki menginstruksikan seluruh wali kota dan camat untuk melakukan sejumlah langkah. Hasilnya, kata Basuki, akan dijadikan penilaian kerja terhadap mereka ke depan.
Basuki mengatakan, saat ini, beberapa daerah sudah ditinggikan di antaranya Kali Baru Timur dengan dibuatkan sheet pile. Langkah lain yang bakal dilakukan adalah memperbanyak sumur-sumur resapan.
"Mau tidak mau kita harus buat sumur resapan, butuh mendorong masyarakat lagi mengizinkan tanahnya bikin sumur resapan supaya (ada) daerah tangkapan air. Di Kali Baru ini tidak semua, kalau sudah terserap mulai kita bangun tanggul lebih tinggi. Kan Jakarta turun terus nih," ungkapnya.
Untuk wilayah Kampung Pulo, Ahok, menyebut tidak ada jalan lain selain merelokasi warga yang ia nilai sudah membangun tidak hanya di bantaran sungai melainkan sudah berada di dalam sungai.
"Nanti kita akan pindahkan mereka kita siapkan rumah susun. Kalau daerah lain Semanggi-Atmajaya sekarang enggak ada karena saluran sudah diperbaiki. Semoga Banjir Kanal Barat tidak jebol karena sudah tua," ujarnya. (Adi Suhendi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.