Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanduk Ahok dan "Wakilnya" Muncul di Beberapa Tempat

Kompas.com - 26/11/2014, 19:07 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama belum juga menyerahkan nama yang akan menjadi calon wakilnya. "Kekosongan" ini dimanfaatkan untuk memberikan dukungan kepada tokoh yang dinilai layak menjadi wakil Ahok.

Setelah spanduk dukungan terhadap politisi PDI Perjuangan Boy Sadikin sempat nangkring di beberapa tempat di Jakarta, ada juga spanduk yang mendukung I Made Dana M Tangkas sebagai wakil gubernur DKI Jakarta. [Baca: Ahok Akan Ajukan Satu Wagub Nonpartai]

Pantauan Kompas.com, spanduk tersebut terpasang di jembatan penyeberangan orang (JPO) yang berlokasi di sekitar Bundaran Hotel Indonesia. Spanduk tersebut memuat foto Ahok yang disandingkan dengan Made.

Spanduk dengan latar warna merah putih itu juga memuat tulisan "Bersatu Bersama Membangun DKI. Mewujudkan Jakarta Baru". Di bawah tulisan itu terdapat tulisan "Masyarakat Profesional Bali".

Menurut Arif, tukang ojek yang biasa mangkal di bawah JPO, spanduk tersebut baru dipasang sekitar tiga hari lalu. Sebelumnya spanduk-spanduk lainnya sudah diturunkan. Meski belum mengajukan nama ke kementerian dalam negeri, dalam beberapa kesempatan Ahok menginginkan Sarwo Handayani menjadi calon wakil gubernurnya.

Terakhir, Sarwo Handayani menjabat sebagai anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

Sarwo Handayani telah memasuki masa pensiun pada 1 November 2014 lalu. Sebelumnya, ia pernah mendapatkan perpanjangan masa jabatan sebagai PNS DKI selama dua kali. Sarwo Handayani dinilai menguasai tata ruang, reklamasi, dan proyek NCICD (peninggian tanggul laut utara).

Jika berasal dari partai politik, maka Ahok menginginkan politisi PDI-P Djarot Saeful Hidayat sebagai wakilnya. [Baca: Tolak Boy Sadikin dan M Taufik, Ahok Mau Djarot]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com