Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Beberkan "Teror-teror" yang Ia Terima Selama di Balai Kota DKI

Kompas.com - 31/12/2014, 18:11 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengeluh menerima banyak "teror" saat ia baru menjabat Wakil Gubernur DKI mendampingi Joko Widodo. Setelah dilantik menjadi Wakil Gubernur, Basuki memilih untuk menempati ruang kerja lantai dua Balai Kota yang sebelumnya ditempati Gubernur DKI Fauzi Bowo.

Basuki terkejut ketika masuk ke ruang kerjanya dan mendapati belum ada kursi yang tersedia.
"Saya jadi sakit jiwa masuk ke DKI, masuk akal enggak, Wagub enggak punya kursi?" kata Basuki kesal, saat memberikan pengarahan kepada pejabat eselon, di Balai Agung, Balai Kota, Rabu (31/12/2014).

Kemudian, ia memanggil Kepala Biro Umum yang menjabat saat itu, Sri Mulyani, dan menanyakan kursi untuk bekerja. Ternyata, kursi kerjanya dibawa oleh Fauzi Bowo karena dibeli oleh pria yang kini menjabat sebagai Duta Besar Jerman itu.

Basuki semakin geram ketika Sri mengaku tidak memiliki anggaran untuk membeli kursi Wagub DKI. Terpaksa, Basuki menarik kursi yang berada di ruang rapat. Selama kurang lebih satu tahun, Basuki menggunakan kursi rapat untuk bekerja.

"Apakah hal seperti ini saya tidak patut untuk curiga, mereka mau meneror saya, listrik kadang-kadang dimatikan, air juga kadang keluarnya kotor, enggak ada air buat mandi. Itu semacam teror buat saya," ucap Basuki.

Begitu pula dengan kursi Joko Widodo saat menjabat Gubernur DKI. Saat itu kursi yang digunakan Jokowi sudah sobek-sobek. Namun, klaim Basuki, tak ada satu pun pegawai DKI yang memiliki inisiatif mengganti kursi kerja Jokowi.

"Pantes enggak? Masa Gubernur baru masuk, kursi yang sobek-sobek dan pecah-pecah kulitnya masa enggak diganti sih, meja juga somplak-somplak semua. Itu teknik-teknik teror namanya," ujar Basuki.

Teror pada Basuki tak berhenti sampai di situ. Beberapa hari kemudian, ia pernah bekerja tanpa listrik selama dua jam. Basuki bertanya kepada salah seorang staf di sana. Staf itu berkata kepada Basuki, jika listrik ruang kerja Basuki dinyalakan, imbasnya listrik di Gedung Balai Kota dimatikan.

Akhirnya, Basuki memutuskan bekerja tanpa menggunakan lampu dan pendingin udara (AC). Atas berbagai teror yang diterimanya itu, Basuki mengaku tidak perlu terlalu pintar untuk menjadi Gubernur DKI. Yang terpenting adalah latihan otot, saraf, otot jantung, otot kaki, dan otot tangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang Lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang Lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com