Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Sih Pengin Seluruh Jalan Protokol Itu Stop Dilintasi Motor

Kompas.com - 06/01/2015, 12:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — ‎Melihat pengendara sepeda motor mematuhi peraturan pelarangan di sepanjang Jalan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkeinginan agar seluruh jalan protokol Ibu Kota bebas dari sepeda motor. Basuki mengklaim Jalan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat lebih terlihat rapi dan kosong sejak pelaksanaan kebijakan tersebut.

"Saya sih pengin seluruh jalan protokol itu distop perlintasan motor. Kita memang enggak bisa menyenangkan semua orang," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (6/1/2015).

Saat ini ada sepuluh transjakarta berbadan tunggalgratis serta lima bus tingkat wisata yang dipergunakan untuk memfasilitasi pengendara sepeda motor.

Lima bus tingkat gratis sumbangan Tahir Foundation hingga hampir satu bulan ini belum dapat dipergunakan karena masih terhambat proses administrasi di Kementerian Perhubungan. ‎

Pelarangan sepeda motor itu akan dilakukan secara bertahap. Setelah bus tingkat milik Pemprov DKI mencukupi dan PT Transjakarta menambah ratusan bus tingkat gratis, kebijakan akan diperluas hingga Ratu Plaza, Jalan Sudirman.

Tak hanya bus tingkat gratis, lanjut dia, transjakarta juga akan memfasilitasi para pengendara sepeda motor. "Transjakarta Koridor I pelayanannya paling baik, dan ditambah bus tingkat. Transjakarta tiap satu menit juga melintas. Nanti (pelarangan penggunaan sepeda motor) akan diperluas lagi, selanjutnya ke Kuningan," ucap pria yang biasa disapa Ahok itu.

Kebijakan pelarangan perlintasan sepeda motor itu dituangkan dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 191 Tahun 2014. ‎

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Benjamin Bukit mengatakan, perluasan wilayah pelarangan sepeda motor hanya dilakukan hingga Jalan Sudirman, Jakarta Pusat.

Ada beberapa kriteria dalam pelarangan sepeda motor di jalan protokol, yakni tersedianya layanan angkutan publik, tersedianya lahan parkir, serta adanya jalur alternatif di sisi kiri atau kanan bagi pengendara sepeda motor.

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya pun mewacanakan sembilan ruas jalan dalam penerapan kebijakan itu, yakni Jalan Industri, Jalan Angkasa, Jalan Garuda, Jalan Bungur Selatan, Jalan Otista, Jalan Minangkabau, Jalan dr Soepomo, dan Jalan Jenderal Sudirman.

"Saya enggak tahu wacana tersebut, tetapi yang menjalankan dan memutuskan kebijakan ini Pemprov DKI," kata Benjamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com