"Satu keping itu sekitar Rp 250.000 sampai Rp 300.000," kata Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Besar Sumirat Dwiyanto, di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (22/1/2015).
Dari harga tersebut, Sumirat mengatakan narkoba ini dapat dibeli kalangan dengan latar belakang ekonomi mana pun. Namun, peredarannya disinyalir jarang ada di lokasi dunia malam.
"Jarang ada di tempat hiburan," ujar Sumirat. LSD, sebut Sumirat, merupakan narkoba yang jarang terdengar. "Kalau bicara LSD tidak semarak sabu dan ekstasi. Yang paling marak di Jakarta itu adalah ganja, sabu, dan ekstasi, baru kelompok-kelompok narkoba lain," ujar Sumirat.
Barang haram yang 'jarang terdengar' itu kembali muncul dalam kasus tabrakan maut di Jalan Iskandar Muda, Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, dengan tersangka Christopher Daniel (22).
Hal tersebut dibuktikan dari hasil uji tes urine yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Rabu (21/1/2015).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul, mengatakan mahasiswa salah satu kampus di San Francisco, Amerika Serikat, itu tidak mengonsumsi alkohol.
Ia mengatakan, Christopher mengonsumsi barang tersebut pada Selasa (20/1/2015) sore sekitar pukul 17.30 WIB, atau beberapa jam sebelum kecelakaan terjadi. [Baca: Pengemudi Outlander Maut Positif Gunakan Narkoba Jenis LSD]
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.