Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat DKI Ini Bingung Disalahkan Ahok Soal Lenggang Jakarta

Kompas.com - 29/01/2015, 18:15 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengaku bingung ketika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyalahkannya serta PLN karena menghambat penyelenggaraan "Lenggang Jakarta".

Lenggang Jakarta ini merupakan program penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan IRTI Monas, Jakarta Pusat. "Saya enggak tahu Gubernur dapat informasi BPKD menghambat pemasangan listrik itu dari mana," kata Heru, saat dihubungi di Balai Kota, Kamis (29/1/2015). 

Mantan Wali Kota Jakarta Utara itu menjelaskan sempat dipanggil Basuki perihal progres penyelenggaraan Lenggang Jakarta.

Sebelum bertemu Basuki, mereka mengadakan pertemuan dengan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Perdagangan (KUMKMP) DKI dan Unit Pengelola (UP) Monas.

Heru berdalih turut membantu menyusun draft nota kesepahaman antara Pemprov DKI dan Rekso Group, sebagai pihak pemberi corporate social responsibility (CSR).

Menurut dia, terhambatnya penyelenggaraan Lenggang Jakarta bukan disebabkan pemasangan gardu listrik oleh PLN dan ditarik sewa BPKD. "Kata UP Monas justru PLN itu belum mau pasang gardu listrik di lokasi. Tetapi karena pedagang yang dulu masih ada yang menunggak listrik ke PLN sampai Rp 300 juta," kata Heru.

Kemudian ia menyarankan Dinas KUMKMP DKI untuk memanggil pedagang yang masih menunggak aliran listrik itu. "Mereka suruh bayar, kalau enggak mau lunasi tunggakannya ya jangan dikasih kios di Lenggang Jakarta. Kalau saya punya uang ya saya yang bayar," kata Heru sesumbar.

Sebelumnya, Basuki mengaku geram dengan PLN dan BPKD yang dianggapnya menghambat penyelenggaraan Lenggang Jakarta.

"Ini kami masih nungguin PLN. Ada salah paham, masak PLN mau pasang gardu listrik di sana (lokasi penataan PKL), ada oknum BPKD (Badan Pengelola Keuangan Daerah) minta sewa (pemasangan gardu listrik) ke PLN, gendeng enggak tuh," kata pria yang biasa disapa Ahok itu kesal. [Baca: Ahok Tepok Jidat, Pusing Lenggang Jakarta Masih Molor]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com