Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juru Parkir Dukung Sistem Parkir Meter, asal...

Kompas.com - 30/01/2015, 17:34 WIB
Tara Marchelin Tamaela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para juru parkir di kawasan Jalan Falatehan, Jakarta Selatan, mendukung sistem parkir meter yang akan diterapkan di sana. Namun, para juru parkir meminta agar pemerintah memperhatikan kesejahteraan mereka.

"Saya pribadi setuju karena akan menjamin juru parkir di sini juga," kata Rio, salah satu juru parkir di Jalan Falatehan, Jumat (30/1/2015).

Rio berharap agar pemerintah benar-benar memperhatikan kesejahteraan para juru parkir dan memenuhi janji mereka untuk menaikkan gaji juru parkir sebanyak dua kali lipat.

"Saya minta kebijaksanaan pemerintah kalau memang janji mau naikkan gaji benar-benar diwujudkan. Jadi kita bisa menjalankan pekerjaan dengan baik meskipun ada parkir meter karena penghasilan kita sama," ucap Rio. [Baca: Ahok: Sekarang Tidak Ada Lagi Uang yang Lari ke Oknum Tidak Jelas]

Senada dengan Rio, Zulfikri juga mendukung penerapan sistem parkir meter di Jalan Falatehan. Zulfikri menambahkan bahwa selama ini ia merasa pemerintah kurang maksimal dalam memperhatikan kesejahteraan juru parkir.

"Selama ini diperhatikan, tetapi ya cuma begitu-gitu saja. Apalagi saya punya anak tujuh. Kalau di lapangan pintar-pintarnya kita saja buat cari uang tambahan," keluh Zulfikri kepada Kompas.com.

Juru parkir lainnya, Atmadja, juga berpendapat bahwa sistem parkir meter dapat memajukan kesejahteraan juru parkir karena selama ini pendapatannya berdasarkan hasil setoran dan tidak mendapat jaminan kesehatan.

"Harapannya supaya lebih maju lagilah kita-kita ini. Selama ini kita diperhatikan, tetapi kan sistemnya setoran enggak digaji. Enggak ada jaminan kesehatan juga," kata Atmadja.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menekankan kepada para juru parkir untuk tegas menjalankan instruksi pembayaran meteran parkir dengan menempelkan e-money.

Dengan itu, Basuki memerintahkan kepada para operator untuk memberi gaji kepada juru parkir dua kali nilai upah minimum provinsi (UMP) DKI sebesar Rp 2,7 juta, yakni Rp 5,4 juta.

"Sistem meteran parkir ini bukan cuma menambah pendapatan asli daerah (PAD) DKI yang dulu hanya dapat Rp 500.000, sekarang per hari kami bisa mendapat Rp 10 juta. Sekarang kami adalah 'kepala preman' baru, kamilah 'godfather' baru," kata Basuki dalam sambutannya di lokasi meteran parkir depan Bangi Kopitiam, Jakarta, Kamis (29/1/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Ini, Tim Kuasa Hukum Vina Cirebon Akan Datangi Kantor Komnas HAM

Hari Ini, Tim Kuasa Hukum Vina Cirebon Akan Datangi Kantor Komnas HAM

Megapolitan
AJI Jakarta, PWI, dan Organisasi Pers Berunjuk Rasa di DPR Hari Ini, Tuntut Revisi UU Penyiaran Dihentikan

AJI Jakarta, PWI, dan Organisasi Pers Berunjuk Rasa di DPR Hari Ini, Tuntut Revisi UU Penyiaran Dihentikan

Megapolitan
Jangan 'Bunuh' Warga Kampung Bayam Berulang Kali...

Jangan "Bunuh" Warga Kampung Bayam Berulang Kali...

Megapolitan
Janji Jakpro Beri Pekerjaan ke Warga Kampung Susun Bayam yang Mau Tinggalkan Rusun...

Janji Jakpro Beri Pekerjaan ke Warga Kampung Susun Bayam yang Mau Tinggalkan Rusun...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 27 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 27 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 27 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 27 Mei 2024

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, 9.610 Wisatawan Berlibur ke Kepulauan Seribu

Libur Panjang Waisak, 9.610 Wisatawan Berlibur ke Kepulauan Seribu

Megapolitan
Kuasa Hukum 'Vina Cirebon' Minta Polisi Berpegang pada Putusan Pengadilan soal 3 Nama yang Buron

Kuasa Hukum "Vina Cirebon" Minta Polisi Berpegang pada Putusan Pengadilan soal 3 Nama yang Buron

Megapolitan
Yakin Pegi Tersangka Utama Pembunuhan Vina, Kuasa Hukum: Ada Bukti Ijazah dan KTP

Yakin Pegi Tersangka Utama Pembunuhan Vina, Kuasa Hukum: Ada Bukti Ijazah dan KTP

Megapolitan
Polisi Hapus 2 Nama DPO Kasus 'Vina Cirebon', Keluarga Terkejut dan Kecewa

Polisi Hapus 2 Nama DPO Kasus "Vina Cirebon", Keluarga Terkejut dan Kecewa

Megapolitan
[Populer Megapolitan] Kisah Endah, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Jeddah | 'Mayor' Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI 2024

[Populer Megapolitan] Kisah Endah, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Jeddah | "Mayor" Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 27 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 27 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Keluhkan Dampak Banjir, Warga Kebon Pala: Rumah Rusak dan Timbul Penyakit

Keluhkan Dampak Banjir, Warga Kebon Pala: Rumah Rusak dan Timbul Penyakit

Megapolitan
Tips Memilih Sapi Kurban yang Berkualitas, Bisa Lihat dari Mulut dan Kakinya

Tips Memilih Sapi Kurban yang Berkualitas, Bisa Lihat dari Mulut dan Kakinya

Megapolitan
Bisnis Hewan Kurban, Wakil Wali Kota Jakut Beri Sapinya Ampas Tahu agar Gemuk dan Berkualitas

Bisnis Hewan Kurban, Wakil Wali Kota Jakut Beri Sapinya Ampas Tahu agar Gemuk dan Berkualitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com