"Dalam prosesnya, biofiltrasi mengaplikasikan sistem anaerob-aerob untuk menumbuhkan mikroorganisme alami dalam suatu media penampungan. Mikroorganisme alami inilah yang kemudian dapat menurunkan kadar ammonium, mangan, detergen, besi dan organik," ujar Meyritha Maryanie, Corporate Communications & Social Responsibility/CCSR Division Head Palyja, Rabu (4/2/2015).
Meyritha menjelaskan, keuntungan menggunakan teknologi biofiltrasi atau mikroorganisme alami adalah menekan penggunaan bahan kimia, salah satunya chlorine. Teknologi biofiltrasi telah berhasil diterapkan dalam proses pengolahan air bersih Palyja di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Taman Kota dan juga IPA 2 Pejompongan.
Teknologi tersebut dikembangkan oleh karyawan Palyja melalui riset berkesinambungan dengan didukung oleh prinsipal dan konsultan dari Pusat Penelitian Internasional Suez Environeement (CIRSEE) serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Baca juga: Awas... Ini Tarif Denda Baru untuk Keterlambatan Pembayaran!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.