Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Ojek Stasiun Tanah Abang Keluhkan Lahan Parkir

Kompas.com - 06/02/2015, 10:54 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tukang ojek yang biasa mengetem di bahu jalan samping Stasiun Tanah Abang kini harus pindah. Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah menyediakan lahan baru di depan pintu keluar Stasiun Tanah Abang untuk tukang ojek.

Salah seorang tukang ojek, Zainal, mengeluh soal lahan baru mereka itu. Zainal mengeluh soal fasilitas lahan yang dinilai kurang memadai. Pasalnya, lahan tersebut masih beralaskan tanah.

"Nanti kalau hujan pasti becek ini. Penumpang enggak mau lewat," ujar Zainal di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (6/2/2015).

Zainal meminta kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar mau merapikan lahan yang kini mereka singgahi. Dia membandingkan dengan lahan yang disediakan para tukang ojek di Stasiun Cikini. Di sana, lahan yang digunakan tukang ojek sudah beralaskan aspal.

Tukang ojek lain, Zulkifli, juga mengeluh karena jumlah penumpang mereka menurun. Penumpang kereta yang keluar stasiun kini tidak lagi melewati motor-motor mereka, tetapi melalui jalan kecil yang berada di samping stasiun. Jalan kecil tersebut merupakan tempat mereka mengetem dulu.

"Enakan dulu sih. Nyari penumpang, pas dapat bisa langsung jalan. Kalau sekarang, lewat kita aja enggak," ujar dia.

Akan tetapi, Zainal dan Zulkifli mengakui, pengaturan seperti ini membuat jalan di sekitar Stasiun Tanah Abang menjadi lebih tertib. Mereka pun mengaku akan bertahan dengan peraturan baru ini. Mereka berharap tetap dapat lancar mencari penumpang walau tidak ngetem di bahu jalan lagi.

"Dishub juga untungnya mindahin, tapi kasih kita tempat. Jadi, ada solusi," ujar Zainal.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah memasang pagar pembatas di sepanjang Stasiun Tanah Abang. Penumpang yang keluar dari pintu keluar stasiun harus menyusuri trotoar terlebih dahulu agar dapat keluar di ujung pagar pembatas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com