Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pohon Eksotis Seharga Rp 750 Juta Hiasi Halaman Kantor Ahok

Kompas.com - 07/02/2015, 23:14 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang berbeda dengan halaman Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (7/2/2015). Halaman seluas 10x10 meter tersebut mulai ditanami pohon-pohon eksotik, bahkan di antaranya ada jenis yang bernilai Rp 750 juta asal Madagascar, Afrika, Pohon Baobab.

Sekitar pukul 16.00, kelima pohon hasil budidaya petani di Bogor, Jawa Barat, itu, tiba dibawa oleh truk. Sejumlah pekerja dengan sigap bergotong-royong untuk menurunkan pohon tersebut.

Selain Pohon Baobab, ada pula Pohon Pule yang ditanam di sisi kanan Gedung Blok G Kompleks Balai Kota DKI. Sebagian pekerja lagi menyiapkan tanah sebagai lahan penanaman pohon-pohon eksotik itu. Satu per satu pohon tersebut ditanam di tanah yang sudah dicampur dengan pupuk urea.

Pohon-pohon yang ditanam rata-rata memiliki tinggi 3-4 meter dan berdiameter 2 meter. Kepala Bidang Taman Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Ratna Dyah mengatakan, pohon-pohon tersebut merupakan hasil sumbangan dari PT Kebon Asri. Penanaman pohon eksotik tersebut adalah untuk memperindah taman yang ada di Gedung Balai Kota DKI Jakarta.

"Biar Taman Balai Kota jadi taman percontohan untuk taman lainnya, soalnya pohon Baobab kan memang langka," ujar dia di sela-sela penanaman pohon, Sabtu sore.

Ratna mengatakan, penanaman Pohon Baobab dan Pohon Pule di Taman Balai Kota sekaligus untuk memperkenalkan pohon dengan daya serap air hingga 60-80 persen ini. Selain di Taman Balai Kota, pohon yang dapat hidup selama ribuan tahun itu juga ditanam di Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur.

Petani Baobab, Maryanto, mengatakan, pohon Baobab yang ditanam di Balai Kota DKI sudah siap tanam. Artinya, pohon tidak perlu membutuhkan banyak perawatan untuk bertumbuh.

"Kalau sudah disiram pohon ini bisa menyimpan air selama bertahun-tahun untuk bertahan hidup. Jadinya tidak membutuhkan perawatan khusus," kata pria yang pernah memindahkan pohon jenis sama di halaman Universitas Indonesia ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com