Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kami Mohon Maaf kepada Pelaku Usaha, Kerugian Ekonomi Sudah Terjadi

Kompas.com - 10/02/2015, 19:13 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama kembali meminta maaf kepada warga Ibu Kota. Kali ini, ia meminta maaf kepada pelaku usaha yang mengalami kerugian akibat banjir yang melanda Jakarta sejak Senin (9/2/2015) dini hari kemarin.  

"Kami mohon maaf kepada pelaku usaha, kerugian ekonomi sudah terjadi," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (10/2/2015). 

Ia mengakui, bencana banjir selama dua hari ini telah melumpuhkan aktivitas perekonomian Ibu Kota, seperti toko-toko yang harus tutup karena distribusi barangnya terhambat atau pusat belanja yang berhenti operasi karena kawasannya terendam banjir dan tidak bisa dilintasi kendaraan.

Ia pun berjanji, Pemprov DKI akan berupaya mengantisipasi serta menanggulangi bencana banjir agar tidak terjadi kembali. "Jakarta satu jam satu menit pun tidak boleh tergenang lagi karena akan memacetkan ekonomi," kata Basuki. 

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang memperkirakan, ada sekitar 75.000 kios dan toko yang tersebar di pusat belanja di lima wilayah kota yang tidak beroperasi.

"Jika omzet mereka per hari dirata-ratakan Rp 20 juta per hari, kerugian yang dialami mencapai Rp 1,5 triliun tiap harinya," kata Sarman, dalam keterangan tertulisnya.

Kerugian ini, lanjut dia, hanya terjadi pada sektor perdagangan di pusat bisnis. Perkiraan kerugian ini belum termasuk kerugian akibat dari jalur distribusi yang stagnan, omzet hotel, dan restoran yang juga dipastikan menurun.

Ketua Komite Daging Sapi itu mengatakan, banjir tahun ini membuktikan bahwa Pemprov DKI Jakarta belum mampu mengatasi permasalahan banjir Ibu Kota. Sebagai kota jasa, lanjut dia, Pemprov DKI harus dapat segera mengatasi dampak banjir ini karena sudah mengancam kelangsungan bisnis.

Adapun beberapa pusat bisnis yang tidak beroperasi atau operasionalnya terganggu akibat banjir contohnya ialah wilayah Jakarta Timur di sepanjang Jatinegara Plaza.

Kemudian, di wilayah Jakarta Barat, pusat bisnis yang terganggu operasionalnya ialah Ciputra MalI, Central Park, Glodok City, Pasar HWI Lindeteves, Glodok Jaya, Glodok Mangga Besar, Puri Indah Mall, Roxi Square, Mall Taman Anggrek, PX Pavillion, Lippo Mall Puri, dan WTC Mangga Dua. 

Selanjutnya, di Jakarta Pusat ada ITC Harco Mas, Mangga Dua Mall, dan Plaza Harco Electronic. Pusat bisnis yang paling banyak terganggu operasionalnya di wilayah Jakarta Utara ialah Mangga Dua Square, Electronic City.

Lalu, ada pula ITC Mangga Dua, Mall Kelapa Gading, Mall Artha Gading, Mall Kelapa Gading 1 dan 2, Mall Kelapa Gading Square, Mall Sport Kelapa Gading, La Piazza Kelapa Gading, sedangkan pusat bisnis wilayah Jakarta Selatan cenderung tidak separah seperti wilayah lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com