Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Penumpang Lion Air yang Terlantar Tujuh Jam

Kompas.com - 20/02/2015, 09:17 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com - Beberapa penumpang maskapai Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta, pada Kamis (19/2/2015) dini hari akhirnya bisa diterbangkan ke tempat tujuannya. Salah satunya adalah tujuan ke Palembang, Sumatera Selatan.

Seorang calon penumpang, Nana, menjelaskan bahwa dia bersama penumpang lainnya dengan tujuan yang sama, seharusnya berangkat pada pukul 19.50 WIB pada Rabu (18/2/2015). Tetapi, pesawat baru tersedia dan diberangkatkan pada Kamis pukul 02.30 WIB.

"Itu juga enggak diumumin masuk pesawat, dengar satu sama lain saja," kata Nana melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (20/2/2015).

Nana yang naik pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT332 itu menuturkan bahwa sudah membeli tiket pulang-pergi (PP) Jakarta-Palembang sejak dua minggu lalu. Dia mengaku, selama menunggu hampir tujuh jam di bandara, pihak maskapai tidak memberikan kompensasi yang memadai. (Baca: Delay Berjam-jam, Calon Penumpang Lion Air Diinapkan di Hotel Dekat Bandara)

"Saya enggak dapat apa-apa. Enggak semua orang dapat makan minum. Jam 12-an tengah malam mereka juga enggak kasih makanan cukup buat semua, jadi kebanyakan masih enggak dapat makan," keluh Nana.

Dia juga mendengar bahwa ada penumpang lain yang jadwal penerbangannya memang diubah namun tidak diberi makan, bahkan penginapan. Sehingga, masih banyak yang menunggu di lantai bawah bandara sambil menanti info yang tidak jelas kapan akan dimunculkan. (Baca: Lion Air "Delay" Parah, Apa Sikap Tegas Angkasa Pura? )

Sebelumnya diberitakan, sebanyak ratusan penumpang maskapai Lion Air menunggu hingga menumpuk di Bandara Soekarno-Hatta sejak Rabu (18/2/2015) petang hingga Kamis (19/2/2015). Hingga saat ini, Presiden Direktur Lion Group, Rusdi Kirana, belum bisa dihubungi karena nomor teleponnya dialihkan. Sedangkan Direktur Operasional Lion Air Daniel Putut juga tidak bisa dihubungi lantaran nomor teleponnya tidak aktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Megapolitan
Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com