Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Banjir 2015 Tak Banyak Berurusan dengan Pompa

Kompas.com - 26/02/2015, 10:49 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut banjir di tahun 2015 ini bergantung pada peran pompa air. Namun pengamat perkotaan Nirwono Joga berpandangan berbeda.

Menurut dia, yang sebenarnya terjadi adalah genangan-genangan lokal akibat drainase yang buruk. "Saya garis bawahi, banjir kemarin tidak banyak sangkut pautnya dengan pompa. Ini terkait dengan genangan lokal sebenarnya. Tidak ada sungai dan waduk yang meluap," kata Nirwono Joga, Rabu (25/2/2015).

Hal-hal yang membuktikan bahwa pompa tidak berperan banyak adalah tidak banyak air mengalir ke pantai utara Jakarta. Peristiwa yang terjadi adalah air tergenang di kawasan-kawasan yang seharusnya menjadi daerah resapan air, namun berubah fungsi menjadi tempat lain, seperti permukiman.

Joga menilai, beberapa daerah yang terkena banjir cukup parah adalah Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur. Ketiga wilayah itu dianggap memiliki drainase yang sangat buruk. Tidak mengherankan, bila banjir di ketiga wilayah tersebut lebih lama surut dibandingkan dengan wilayah lainnya.

Joga juga tidak sepandangan dengan Ahok yang mengatakan ukuran darurat banjir di Jakarta adalah kawasan Kampung Pulo. Menurut Joga, Ahok tidak mengerti dan tidak bisa membedakan karakteristik banjir tahun ini dengan tahun sebelumnya.

Tahun 2014, banjir disebabkan oleh tiga faktor, yaitu faktor banjir kiriman dari Bogor dan sekitarnya, hujan lebat di daerah Kampung Pulo dan Bidara Cina, serta ditambah dengan terjadinya bulan purnama yang mengakibatkan rob tinggi di pantai utara Jakarta. Jika mendapat banjir kiriman, kemungkinan besar air di sungai akan meluap.

"Makanya enggak bisa bilang Kampung Pulo belum banjir. Orang-orang di sana marah kan waktu dengar Pak Gubernur bilang begitu. Tapi dari sini jelas terlihat kalau banjir tahun ini terjadi di tempat-tempat yang drainasenya buruk," tambah Joga.

Menurut Joga, jika indikator banjir Jakarta dari banjir di Kampung Pulo yang meluap, maka pemerintah provinsi (Pemprov) DKI akan menggunakan alasan banjir kiriman. Namun banjir 2015 ini tidak ada banjir kiriman sehingga semua banjir yang terjadi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari Pemprov DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com