Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Wujud UPS Bernilai Rp 5 Miliar di SMAN 78 Jakarta

Kompas.com - 27/02/2015, 15:55 WIB
Nur Azizah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengadaan perangkat uninterruptible power supply (UPS) atau pasokan daya bebas gangguan di sekolah-sekolah negeri di Jakarta kini tengah menjadi sorotan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Sebab, beberapa sekolah yang tidak mengajukan pengadaan UPS tiba-tiba dikirimi perangkat yang nilainya mencapai Rp 5 miliar lebih tiap unitnya.

Salah satu sekolah yang diberikan UPS adalah SMAN 78 di Kemanggisan, Jakarta Barat. Wakil Kepala Sekolah SMAN 78 Bidang Sarana dan Prasarana, Nur Isna Mulyati, membenarkan adanya perangkat penambah daya di sekolah tersebut.

Namun, Isna tak tahu persis jumlah unit yang dikirim, cara mengoperasikannya, dan besarnya daya yang dihasilkan alat tersebut.

"Saya kurang tahu juga kalau itu. Nanti lihat saja sendiri barangnya kayak bagaimana," kata Isna saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (27/2/2015).

Isna pun memangil seorang karyawannya untuk mengantar Kompas.com melihat seperti apa UPS di SMAN 78. Tulus Santoso, karyawan sarana dan prasarana itu pun menunjukkan sebuah ruangan besar tempat penyimpanan UPS. [Baca: Tak Mengajukan, SMA 78 dan 16 Jakarta Mengaku Dipaksa Terima UPS]

Ruang tersebut terletak di pojok samping gedung SMAN 78. Dulunya, kata Tulus, lahan tersebut digunakan untuk tempat parkir sepeda motor.

Karena UPS membutuhkan ruangan khusus, maka dibuatlah satu ruangan seluas 3 meter x 7 meter untuk menyimpan perangkat daya tersebut.

Di dalam ruangan yang dilengkapi pendingin udara itu terdapat dua set kotak besi berwarna abu-abu. Setiap set terdiri dari 16 kotak dengan masing-masing kotak berukuran 30 sentimeter x 100 sentimeter.

Kotak-kotak itu tersusun rapi menjadi dua baris yang dirapatkan ke dinding. Di samping deretan UPS terdapat satu perangkat besar yang merupakan pusat pemroses utama.

"Ini besar-besar barangnya, makanya harus ada tempat khusus. Sengaja dikasih AC biar enggak panas ruangannya. Ini kan aliran listrik," kata Tulus saat memasuki ruangan UPS. Mengenai perawatan alat-alat itu, disebutkan ada pihak teknisi sendiri dari luar sekolah.

Beberapa waktu sekali teknisi tersebut mengecek UPS dan melakukan perawatan. Meski tidak terlalu mendesak, tetapi keberadaan UPS cukup membantu melancarkan kegiatan sekolah, terlebih ketika aliran listrik mati.

"Kalau lisrik mati, masih ada UPS yang bisa dialiri ke beberapa perangkat elektronik, seperti komputer karyawan dan laboratorium komputer," kata Isna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com