Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Hak Angket, Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Hanya Patuh Partai

Kompas.com - 10/03/2015, 15:31 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Nasdem Bestari Barus membantah anggapan ia mencabut dukungan atas hak angket karena takut dicopot dari keanggotaan partai. Meskipun demikian, ia tetap akan patuh pada keputusan partainya.

"Bukan karena copot-mencopot. Saya sudah sering dicopot dimana-mana. Jadi copot itu bagi saya itu bukan suatu hal yang luar biasa. Bukan karena apa-apa, kita berada di partai tentu harus taat, tunduk, patuh. Partai punya pemikiran sendiri yang kita anggap terbaik," ujar Bestari di DPRD DKI, Selasa (10/3/2015). [Baca: Fraksi Nasdem Siapkan Surat Pencabutan Dukungan atas Hak Angket]

Bestari mengatakan urusan hak angket telah membuat program legislasi daerah menjadi terhambat. Hal ini karena mayoritas anggota dewan sedang berfokus pada persoalan hak angket. [Baca: Fraksi Nasdem: Kita Juga Tak Berpihak pada Ahok, DPRD Bukan Lembaga Investigasi]

Selain itu, Bestari pun juga menyinggung soal salah satu anggota fraksinya yang masih menjadi panitia angket. Dia adalah Inggrad Joshua. Bestari mengatakan DPP Nasdem telah mengeluarkan surat peringatan kepada Inggrad. [Baca: Tetap di Panitia Angket, Inggard Dapat Surat Peringatan dari DPP Nasdem]

Bestari mengatakan isi dari surat tersebut adalah untuk imbauan agar Inggrad keluar dari kepanitiaan dan mematuhi keputusan partai. Surat tersebut pun telah diterima oleh Inggrad.

Bestari mengatakan, Inggrad memberi berbagai penjelasan dalam surat balasannya. Intinya, Inggrad bersikeras tetap berada di kepanitiaan hak angket. "Makanya kami katakan kepanitiaan Pak Inggrad itu tidak mewakili Fraksi Nasdem," ujar Bestari.

Mengenai sikap Inggrad, kata Bestari, itu termasuk salah satu contoh pembangkangan terhadap pimpinan pusat. DPP Nasdem akan memberikan sanksi kepada Inggrad. Ketika ditanya tentang sanksi kepada Inggard, Bestari mengatakan fraksi di DPRD tidak memiliki kewenangan untuk memberi sanksi.

Beberapa waktu lalu, Ketua Tim Hak Angket Muhammad Ongen Sangaji memastikan tidak ada anggota yang mencabut dukungan. Bestari mengatakan dia tidak tahu alasan tim hak angket masih memasukkan Fraksi Nasdem meskipun surat pencabutan dukungan sudah dimasukkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com