Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Jakarta Pakai Anggaran Tahun Lalu, Kemendagri Harus "Pasang Mata"

Kompas.com - 22/03/2015, 18:56 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 yang akan digunakan Pemprov DKI melalui peraturan gubernur (pergub) nantinya akan memiliki sejumlah kelemahan. Dalam kajiannya, Fitra memberikan sejumlah catatan pada DPRD, Gubernur, hingga Kemendagri yang terkait kisruh APBD 2015.

Sekretaris Jenderal Fitra Yenny Sucipto, berharap Kementerian Dalam Negeri lebih berperan agar pembangunan Jakarta tidak mengalami hambatan akibat anggaran yang dipakai bukanlah anggaran kebutuhan yang sebenarnya.

"Kami punya sejumlah catatan berdasarkan temuan kajian (anggaran) ini. Kami menilai DPRD bertanggung jawab atas penerbitan Pergub APBD yang akan berdampak pada macetnya pembangunan Jakarta," kata Yenny Sucipto, dalam bincang politik di Jakarta, Minggu (22/3/2015).

Menurut mereka, Kemendagri harus konsisten mengulas Pergub APBD DKI dan mencoret anggaran-anggaran yang tidak menjadi prioritas. [Baca: Terancam Pakai APBD-P 2014, Ahok Tak Jadi Beli Tanah]

Direktur Jenderal Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Reydonnyzar Moenek yang ikut menghadiri bincang politik tersebut mengungkapkan hal senada dengan catatan Fitra.

"Kita harus reformulasikan betul anggaran agar pengeluaran tepat digunakan pada kegiatan prioritas seperti pembangunan fasilitas umum, komunitas juga dapat ikut mengawasi pengeluaran anggaran tersebut nantinya," kata Reydonnyzar.

Lebih lanjut, Reydonnyzar mengatakan biaya operasional pegawai akan dipotong bila anggaran 2014 jadi digunakan.

"Yang boleh dikeluarkan pagu belanja hanyalah belanja wajib, belanja mengikat seperti gaji pegawai 12 bulan, serta belanja untuk pembangunan fasilitas umum seperti sekolah, MRT, transjakarta, dan jalan layang. Di luar itu akan ada pemotongan, seperti biaya perjalanan dinas," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com