Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Pakai Anggaran Tahun Lalu, Program Mana Saja yang "Dikorbankan"?

Kompas.com - 24/03/2015, 17:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi menggunakan pagu APBD Perubahan 2014 setelah DPRD menolak menerbitkan perda APBD 2015. Kemudian, program-program apa saja yang terancam tidak dapat dilaksanakan dengan penggunaan anggaran tahun lalu tersebut?

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku belum mengetahui aturan apakah DKI menggunakan total APBD tahun lalu senilai Rp 72,9 triliun atau hanya pagu belanjanya yang senilai Rp 63 triliun. Sementara itu, pagu belanja APBD 2015 senilai Rp 67 triliun. 

"Makanya, nanti ditafsirkan apakah pakai total APBD atau belanja doang? Justru enak nih, belum pernah kejadian (provinsi pakai pergub anggaran tahun lalu) karena belum ada aturan. Jadi, (Kemendagri) ciptain dong (aturan) untuk kepentingan rakyat," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (24/3/2015). 

Basuki mengklaim tidak akan ada program yang terhambat jika menggunakan pagu anggaran tahun sebelumnya. Bahkan, lanjut dia, nantinya DKI kelebihan anggaran.

Sebab, dia telah menghapus semua program sosialisasi, memangkas kunjungan kerja, serta honorarium yang menghabiskan anggaran. "Kami betul-betul mau belanja modal dan jasa yang besar," kata Basuki. 

Apabila DKI menggunakan total APBD, selisih nilai APBD 2015 dengan APBD Perubahan 2014 sebesar Rp 180 miliar saja. Basuki mengatakan akan menunda pembelian tanah.

Rincian program tetap menggunakan program di dalam RAPBD 2015, hanya nilai anggarannya saja yang disesuaikan dengan APBD-P 2014 tahun depan. Jika pihaknya mampu menghemat, uangnya akan dialihkan untuk membeli tanah yang tertunda tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com