Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pemakaman Umum Dijadikan Taman Bermain

Kompas.com - 25/03/2015, 11:37 WIB
Nur Azizah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurangnya lahan terbuka hijau membuat anak-anak menggunakan tempat permakaman umum (TPU) sebagai tempat bermain. Gambaran itu tercermin di lingkungan RW 012 Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

Sejumlah anak terlihat bermain sepeda di lahan Taman Pemakaman Umum (TPU) Kebon Jahe, Kapuk, Jakarta Barat. Di sisi lain, belasan remaja tengah berbincang-bincang sembari duduk di atas nisan.

Anak-anak yang lain, berlarian mengeliling paving block makam. Tak ketinggalan, pedagang bakso gorengan, dan mainan turut masuk ke dalam makam seluas 9.400 meter itu.

Sementara di sudut lain, pemandangan terlihat kontras, seorang laki-laki berbaju koko dan berpeci mengaji di samping gundukan tanah yang masih basah.

"Enakan main di kuburan, sejuk. Di sini ada lapangan bola tapi jauh banget. Di sana juga panas," kata Riki (12) saat ditemui Kompas.com di TPU Kebon Jahe, Kapuk.

Pengurus TPU Kapuk Kebon Jahe (I) Saari menuturkan, warga diizinkan beraktivitas di TPU tersebut asalkan tidak merusak bangunan makam. Warga juga tidak boleh mengotori makam dengan sampah.

“Kami tidak bisa melarang warga, karena makam ini sudah menjadi jalan umum sekaligus tempat bermain anak. Kami juga mengawasi segala aktivitas warga di sini," ucap Saari.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Barat Djauhar Arifin, mengakui, jumlah taman terutama di permukiman padat penduduk memang masih kurang.

Saat ini tercatat baru ada 207 taman yang dikelola Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Barat. Salah satu kendala pembangunan taman adalah kendala pembebasan lahan.

Djauhar juga tidak melarang TPU dijadikan tempat bermain. Ia hanya mengimbau supaya warga menjaga bangunan yang ada di dalam makam.

“Yang penting ada penjaga keamanan yang menegur kalau warga berbuat hal-hal negatif seperti pacaran, berjualan secara permanen, atau mendirikan bangunan liar,” kata Djauhar saat ditemui Kompas.com, Selasa (24/3/2015).

Djauhar akan mengupayakan setiap TPU dilengkapi dengan lokasi parkir dan jalan setapak. Jalan setapak itu bisa dimanfaatkan warga untuk berjalan kaki maupun bersepeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com