Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penolakan Berlanjut, Masalah Betonisasi Ciliwung Dibawa ke Ahok

Kompas.com - 25/03/2015, 12:02 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penolakan terhadap program betonisasi di Sungai Ciliwung masih berlanjut. Rencananya, Komunitas Ciliwung Condet akan membawa masalah itu kepada Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Suratnya sedang kami siapkan. Kami mau melakukan audensi dengan Ahok. Ada banyak hal yang mau kami sampaikan, salah satunya soal betonisasi itu," kata Abdul Kodir, Ketua Komunitas Ciliwung, Rabu (25/3/2015).

Komunitas Ciliwung Condet pernah menggugat masalah ini ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dengan obyek surat keputusan (SK) Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Namun, gugatan mereka kalah di PTUN. "Kami sudah ajukan banding," ujar Abdul.

Kuasa hukum Komunitas Ciliwung Condet, Isto Hari, mengatakan, penolakan terhadap betonisasi Ciliwung yang dilakukan pemerintah dan dimulai dari jembatan TB Simatupang hingga Manggarai sepanjang 19 kilometer itu tetap berlanjut. "Kami sedang banding di pengadilan tinggi," ujar Isto.

Isto mengatakan, pihaknya tidak sependapat dengan hakim PTUN yang menyatakan bahwa gugatan mereka terhadap SK Jokowi terkait masalah ini dianggap kedaluwarsa. [Baca: Betonisasi dan Masalah Ciliwung di Mata Komunitas Ciliwung Condet]

Majelis berpendapat, penggugat terlambat mengajukan gugatan karena SK sudah turun lebih dari 30 hari. Hakim mengacu pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum.

"Padahal, dalam PP Nomor 38 Tahun 2011 tentang sungai, itu batas waktunya 90 hari. Sementara itu, kami mengajukan gugatan pada hari ke-88," ujar Isto.

Perbedaan pandangan lainnya adalah pernyataan hakim bahwa SK Jokowi tersebut ditujukan untuk pembebasan tanah. "Namun, kami beranggapan bahwa SK Jokowi itu untuk penetapan lokasi betonisasi," ujar Isto.

Isto menyatakan, pihak kuasa hukum sudah pernah mencoba berhubungan dengan pihak Gubernur Ahok terkait masalah ini. "Katanya itu kan sudah digugat, ya jalan terus," ujar Isto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Megapolitan
Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Megapolitan
Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com