Namun, rencana tersebut masih harus dikaji dari sisi teknis dan anggaran. Djarot mengatakan, ia akan menindaklanjuti rencana tersebut agar segera terealisasi. "Kita akan bicarakan maketnya. Kalau bagus, tahun depan sudah bisa mulai proses pembangunan (prasasti)," terangnya.
Selain itu, Djarot juga akan menjadikan masjid tersebut sebagai wisata ziarah. Pasalnya, masjid seluas 6.000 hektar tersebut merupakan peninggalan Habib Husein bin Abu Bakar Al-Aydarus sejak abad ke-17.
Setelah Habib Husein meninggal, masjid tersebut dikelola muridnya yang seorang mualaf asal Tionghoa, Abdul Qodir. "Ink kita lagi korek sejarahnya. Sehingga nantinya bisa jadi salah satu tempat ziarah religi. Jadi, tiap ada yang datang ke Jakarta bisa tahu ada masjid tua sejak abad 17. Sebelum VOC lho," papar mantan wali kota Blitar tersebut.
Seperti diketahui, Djarot melakukan blusukan ke wilayah Penjaringan. Di sela-sela blusukannya, Djarot sempat melaksanakan shalat Jumat, memberikan tausiyah, ziarah makam sekaligus memantau kondisi warga dan lingkungan.