Dalam proses penyesuaian ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengingatkan agar SKPD tidak mengulangi kebiasaan buruk saat menyusun anggaran.
"Salah satu kelemahan kita dalam menyusun rencana belanja SKPD itu sering copy-paste dengan kegiatan tahun lalu. Ada program atau kegiatan yang cukup sekali, tetapi malah diadakan lagi. Kan ngawur itu," tutur Djarot saat memimpin rapat koordinasi di Balai Kota, Rabu (25/3/2015).
Mantan Wali Kota Blitar itu mencontohkan pengadaan meja di ruang rapat. Pengadaan meja itu seharusnya hanya dilakukan sekali karena pemakaiannya bisa untuk beberapa tahun ke depan. Jika barang-barang serupa dianggarkan lagi untuk tahun depan, maka pada akhirnya tidak terpakai.
Kebiasaan buruk lainnya, lanjut Djarot, adalah mengambil untung dari diskon yang didapat saat mengadakan aset-aset tertentu. Diskon itu tetap perlu dilaporkan karena bisa untuk efisiensi anggaran.
"Saya tahu kok suka ada diskon. Kalau mau benar, ada diskon-diskon seperti itu, tidak masuk kantong kita. Misal harga 100, diskon bisa 30, jadi 70. Bukan 100 ditambah lagi, mark up namanya," tambah Djarot.
Diskon-diskon pengadaan itu disebut Djarot banyak terdapat pada Dinas Kesehatan DKI, terutama saat membeli obat-obatan. Selain di Dinas Kesehatan DKI, diskon juga ada di Dinas Pendidikan DKI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.