Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Bus Transjakarta Berasap

Kompas.com - 30/03/2015, 11:38 WIB
Tara Marchelin Tamaela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bus transjakarta jurusan Ragunan-Dukuh Atas bermasalah, Senin, (30/3/2015). Terlihat asap mengepul dari bagian belakang bus dengan nomor JTM-006 tersebut.

Pengamatan Kompas.com, bau terbakar mulai tercium saat bus melintasi Jalan Setiabudi, Jakarta Selatan sekitar pukul 11.20 WIB. Beberapa penumpang sempat mengeluh dan menutup hidung akibat bau tersebut. "Bau asap ya," ujar salah satu penumpang.

Kendati demikian, petugas on board dalam bus transjakarta jurusan Ragunan-Dukuh Atas ini belum menyadari ada masalah dalam bus itu, sampai petugas dari bus transjakarta lainnya memberitahu. "Ngebul," kata petugas itu sambil menunjuk bagian belakang bus.

Para penumpang yang duduk di bangku paling belakang sontak berdiri dan berpindah tempat. Pengemudi bus sempat menghentikan bus Transjakarta JTM-006 untuk menurunkan penumpang, namun bus dijalankan kembali. Sementara itu, penumpang turun di halte tujuan masing-masing.

Saat ini, bus transjakarta jurusan Ragunan-Dukuh Atas bernomor JTM-006 berada di halte Dukuh Atas dan sedang dalam penanganan petugas.

Tetap beroperasi

Kondisi bus transjakarta JTM-006 itu dapat dikatakan kurang baik. Berdasarkan pantauan, pintu bus sudah berkarat dan menimbulkan bunyi berdecit saat terbuka atau tertutup. Selain itu, air conditioner (AC) yang berada di dalam bus tidak dingin, serta beberapa kursi penumpang juga rusak.

Beberapa waktu lalu, pihak PT Transjakarta mengakui masih mengoperasikan bus-bus yang tidak prima dengan alasan jumlah bus tidak mampu menampung banyaknya penumpang.

"Sekarang ini jujur saja ya, kenapa kami masih menjalankan  bus-bus yang menurut kami sendiri enggak layak jalan? Karena jumlahnya kurang," jelas Antonius NS Kosasih, Direktur PT Transportasi Jakarta, Sabtu (21/2/2015).

Perlu diketahui, pada awal beroperasi PT Transjakarta memiliki 794 unit bus. Namun, dalam kurun waktu 11 tahun jumlah tersebut berkurang menjadi 460 unit akibat kerusakan yang dialami oleh bus. Dari 460 bus yang beroperasi setiap hari, menurut Kosasih, terdapat sekitar 40 bus yang tidak layak pakai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com