Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBD DKI Diharapkan Selesai Dua Pekan Lagi

Kompas.com - 30/03/2015, 15:42 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Dalam dua pekan ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diharapkan sudah memiliki APBD yang bisa digunakan untuk merealisasikan pembangunan. Pekan depan, eksekutif mulai memasukkan mata anggaran melalui sistem e-budgeting.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Minggu (29/3), mengatakan, proses penyusunan Kebijakan Umum Anggaran/Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA/PPAS) masih berlangsung.

"Tidak ada perubahan mendasar. Hanya ada beberapa penyesuaian karena anggarannya disesuaikan dengan pagu belanja APBD 2014," katanya.

Direncanakan, input (pemasukan) mata anggaran dilakukan pada 6-8 April. Diperkirakan, pada 10 April APBD 2015 sudah bisa disahkan Kementerian Dalam Negeri.

Dengan pagu belanja Rp 63,65 triliun sesuai APBD 2014, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus memangkas Rp 3,8 triliun dari rencana belanja yang diajukan. Heru mengatakan, dana belanja di sejumlah dinas akan dipotong.

"Di Dinas Tata Air, misalnya, anggaran pembelian lahan dipotong Rp 500 miliar, dan anggaran pembangunan tanggul laut dipotong Rp 300 miliar. Anggaran pembelian lahan di Dinas Bina Marga; Dinas Pertamanan dan Pemakaman; serta Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan dipotong masing-masing Rp 500 miliar," ujar Heru.

Anggaran untuk rumah dan bangunan bersejarah di Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan juga dipotong Rp 500 miliar. Demikian pula anggaran untuk rehabilitasi gedung olahraga di Dinas Olahraga dan Pemuda dipotong Rp 300 miliar.

Realistis

Akhir pekan lalu, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, penyesuaian APBD tahun ini diharapkan bisa benar-benar membuat anggaran daerah DKI Jakarta lebih realistis. "Anggaran yang ada benar-benar disesuaikan antara pendapatan dan belanjanya sehingga ekspektasinya tidak terlalu tinggi," katanya.

Berkaca dari pengalaman sebelumnya, anggaran yang tidak terserap pada APBD 2014 mencapai lebih dari 30 persen. Kemendagri memperkirakan APBD 2015 pun berpotensi menyisakan puluhan triliun rupiah apabila tidak dihitung dengan cermat.

Konflik berkepanjangan antara eksekutif dan legislatif soal APBD 2015 telah menyisakan Rp 3,8 triliun yang tidak bisa digunakan. Eksekutif juga tinggal memiliki waktu kurang dari sembilan bulan untuk menggunakan dana belanja daerah. Apabila pemanfaatannya tidak dilakukan dengan benar, sisa lebih penggunaan anggaran pada APBD 2015 ini bisa semakin besar.

Saefullah menekankan kepada seluruh satuan kerja perangkat daerah agar menghitung dengan cermat anggaran mereka. Dia juga meminta BPKAD untuk benar-benar memperhitungkan pendapatan dan belanja. (FRO)

--------

Artikel ini sebelumnya ditayang kan di Harian Kompas edisi Senin, 30 Maret 2015 dengan judul "APBD DKI Diharapkan Selesai Dua Pekan Lagi".


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com