Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penetapan Dua Tersangka Kasus UPS Dinilai Belum Maksimal

Kompas.com - 30/03/2015, 18:53 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah Bareskrim Polri menetapkan dua tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan uniterruptible power supply (UPS) dipandang masih belum maksimal. Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri menilai posisi dua orang pelaku tersebut masih sebatas pada level menengah.

"Kami mengapresiasi langkah Bareskrim dalam menangani kasus ini. Namun kami melihat dua orang ini bukan pelaku di level tertinggi alias dalang dari semua ini. Mereka kan Sudin, baru level menengah," kata Febri saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/3/2015).

Seperti diberitakan, penyidik Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri telah menetapkan Alex Usman dan Zaenal Soleman sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan UPS. [Baca: Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kasus Korupsi UPS]

Menurut dia, perkembangan kasus pengadaan UPS masih belum akan mendekati titik terang bila pihak-pihak yang mendorong pengadaan itu belum diperiksa polisi.

"Ini masih titik abu-abu, titik terangnya itu kalau aktor utamanya sudah tertangkap. Yang menjadi aktor utama kan yang menyusupkan pengadaan itu, dalam hal ini yang memiliki akses adalah DPRD dan pengusaha. Dalam kasus itu ada tiga perusahaan lho, direkturnya juga harus diusut apakah benar ada kongkalikong atau tidak," papar Febri.

Febri juga mempertanyakan lambatnya penyelidikan yang dilakukan oleh polisi. Padahal saksi dan bukti-bukti yang didapat oleh Bareskrim Polri sudah lebih dari cukup agar penyelidikan berjalan lebih cepat. Sejumlah dokumen menyangkut pengadaan UPS pun telah lama disita oleh Bareskrim Polri.

"Ini kan kasus pengadaan. Kasus pengadaan ini kan intinya adanya perbuatan melawan hukum yakni persengkongkolan dalam lelang, itu sebenarnya sudah cukup bisa ditelusuri dengan adanya bukti dokumen-dokumen pengadaan dan daftar perusahaanya. Sebulan (penyelidikan) cukup sih seharusnya, tapi malah sampai Maret ini," ucap Febri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com