Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Lurah Camat Jangan Senang Dulu, Nanti Kekayaan Anda Kami Buka

Kompas.com - 31/03/2015, 17:18 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, idealnya tiap kelurahan memiliki anggaran sebesar Rp 7 miliar-Rp 8 miliar tiap tahunnya. Konsep alokasi anggaran kepada kelurahan itu pula yang diterapkan Basuki saat menjadi Bupati Belitung Timur.

Menurut Basuki, pembenahan Jakarta yang paling baik harus dilakukan di tingkat paling kecil terlebih dahulu, yakni kelurahan. 

"Yang penting jangan sampai lurah tidak tahu ada nenek atau kakek yang meninggal karena tidak bisa berobat atau ada anak busung lapar di wilayahnya. Ini tugas lurah sama RT/RW-nya lho," kata Basuki dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Selasa (31/3/2015). 

Semua tumpukan sampah, saluran air kecil, genangan, dan permasalahan pedagang kaki lima (PKL) menjadi tanggung jawab lurah di wilayah itu. Jika lurah berkinerja baik, maka tunjangan kerja daerah (TKD) yang didapatkan pun tidak sedikit.

Tahun ini, lurah diperkirakan mendapat TKD dinamis sebesar Rp 30 juta-Rp 33 juta tiap bulannya. Hanya saja, ia meminta lurah untuk tidak bersenang hati terlebih dahulu.

Sebab, pejabat eselon IV atau setingkat lurah harus melaporkan harta kekayaannya melalui laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Lurah camat jangan senang dulu, nanti kekayaan Anda kami buka lho di website (Jakarta.go.id). Pokoknya seluruh anggaran akan kami buka," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.

"Jadi nanti ketahuan lurah ini lapor harta sekian, tetapi kok dia ternyata naik Lamborghini terus ternyata enggak punya STNK. Lebih parahnya lagi, NPWP enggak punya, jadi nanti akan kami buka semua. Selain itu, nomor telepon pejabat-pejabat juga akan kami buka semua," kata Basuki.

Musrenbang di Jakarta Selatan akan dilaksanakan selama tiga hari, mulai dari 31 Maret hingga 2 April 2015. Musrenbang ini dilakukan untuk menghimpun kegiatan-kegiatan yang akan dianggarkan pada tahun anggaran 2016.

Dalam kegiatan tersebut hadir pula para anggota Dewan dapil Jakarta Selatan, termasuk Wakil Ketua DPRD Triwisaksana, pejabat eselon II lingkungan Pemprov DKI Jakarta, serta pejabat Pemkot Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com