Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palyja Tertibkan Pencurian Air dengan Modus Air Minum Kemasan "Anita"

Kompas.com - 27/04/2015, 19:54 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelanggan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) di sekitar Jalan Telaga Bojong pantas merasa geram. Pasalnya, penyebab kecilnya tekanan air di rumahnya berasal dari tetangganya sendiri.

Rumah di Jalan Telaga Bojong No. 28, Cengkareng, yang tertutup oleh pagar tinggi itu ternyata mencuri air milik Palyja yang seharusnya menjadi hak mereka. Parahnya, sang pemilik rumah tersebut mencuri air dari pipa Palyja untuk dijual dalam bentuk air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek "Anita".

Aktivitas pencurian air ilegal oleh produsen air minum kemasan bermerek "Anita" tersebut terungkap dalam operasi penertiban sambungan ilegal yang dilakukan Palyja, Senin (12/4/2015) dan Selasa (13/4/2015) lalu.

Saat dilakukan interogasi dalam operasi penertiban sambungan ilegal, tersangka pencuri air itu langsung mengakui dirinya memang mencuri air dari pipa milik Palyja. Pernyataan pelaku semakin diperkuat dengan temuan dua unit sambungan by pass atau membuat pipa sambungan sebelum meter air dan satu unit sambungan ilegal atau menyambung langsung dari pipa transmisi Palyja oleh tim Non Revenue Water (NRW) Palyja di pabrik miliknya.

Tindakan tegas tersebut langsung diambil oleh Palyja saat itu juga. Petugas dari Palyja segera memutus permanen semua sambungan ilegal milik pelaku.

"Barang-barang bukti berupa pipa sambungan ilegal dan lain sebagainya telah dikumpulkan untuk dijadikan materi laporan ke pihak kepolisian," ujar Kepala Divisi Corporate Communications dan Social Responsibility Palyja, Senin (27/4/2015).

Saat ini hasil penertiban sambungan ilegal di Jalan Telaga Bojong No. 28 itu telah didaftarkan di kepolisian dengan nomor lapor: LP/474/IV/2015/PMJ/Restro Jakbar. Setelah tindakan pemutusan permanen sambungan ilegal milik pelaku dilakukan, para pelanggan yang tinggal di sekitarnya merasakan tekanan air semakin membaik.

"Tindakan pencurian air bisa terjadi di sekitar tempat tinggal kita, karena itu Palyja juga menghimbau kepada seluruh pelanggan dan masyarakat sekiranya melihat kecurigaan terhadap segala bentuk pencurian air agar melapor ke call center 24 jam 2997 9999”, kata Meyritha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com