Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Divine Akui Ingin Gelar Pesta Bikini, tetapi...

Kompas.com - 30/04/2015, 16:54 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Divine Production mengakui acara "Splash After Class" yang akan mereka gelar memang mewajibkan pesertanya hadir dengan bikini. Namun, mereka membantah menggelar acara tersebut untuk anak-anak di bawah umur.

"Kita hanya ingin mengadakan pool party dengan dress code busana renang, dan pesertanya kita batasi. Kalau di bawah 18 tahun akan kita tolak," kata kuasa hukum Divine, Andreas Silitonga, kepada Kompas.com di Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Kamis (30/4/2015).

Meski mengakui acara yang mereka gelar mewajibkan pesertanya hadir dengan bikini, Andreas membantah acara yang akan digelar kliennya akan disertai dengan aksi-aksi asusila.

Ia menyatakan, pada promosi yang mereka lakukan tak ada sama sekali content yang menawarkan aksi asusila sebagai penarik perhatian.

"Kita menyatakan pada acara yang akan diselenggarakan itu tidak ada sama sekali unsur asusilanya. Dalam promosinya, baik gambar maupun video tidak ada sama sekali memuat content yang tidak pantas," ujar dia.

Sementara mengenai pencantuman nama sekolah, Andreas mengakui Divine telah melakukan kesalahan. Sebab, pencantuman tersebut tidak disertai izin dari pihak sekolah.

Namun, ia menyatakan, Divine memang ada kerja sama dengan para pelajar dari sekolah-sekolah yang namanya dicatut walaupun kerja sama dilakukan atas nama perseorangan.

"Kita memang tidak ada bekerja sama langsung, tetapi ada kerja sama dengan pihak siswa secara pribadi. Ada perjanjian kerja samanya. Kami meminta maaf atas segala ketidaknyamanan, dan kami berjanji akan melakukan pembenahan," ucap Andreas.

Acara "Splash After Class" rencananya akan digelar di The Media Hotel and Tower pada Sabtu (25/4/2015) pukul 22.00 WIB.

Namun, setelah berita tentang undangan itu mencuat, acara tersebut dibatalkan oleh pihak hotel dan Divine.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com