Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekitar 40 Persen Pegawai Pajak Terancam Dipecat Ahok

Kompas.com - 30/04/2015, 20:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, 40 persen pegawai negeri sipil (PNS) Dinas Pelayanan Pajak DKI merupakan pegawai yang masih "bermain mata" dengan wajib pajak. Hal itu pula yang menyebabkan target pendapatan dari sektor pajak dalam anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI tak pernah tercapai.

Dengan demikian, para pegawai itu akan dipindahkan ke satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya. "Jadi, kami sudah pelajari, mungkin 30-40 persen (pegawai bandel) itu bisa kami keluarkan (dari Dinas Pelayanan Pajak DKI). Kasihan kan mereka (pegawai) yang kerja setengah mati, tetapi masih ada pegawai yang ngajarin wajib pajak buat 'main'," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (30/4/2015).

Menurut dia, masih banyak wajib pajak, seperti hotel, restoran, reklame, ataupun tempat hiburan, yang tidak membayar pajak.

Namun, para oknum di Dinas Pelayanan Pajak DKI justru tidak mengejar mereka. Nantinya, oknum pegawai Dinas Pelayanan Pajak itu akan mendapat komisi dari wajib pajak.

Padahal, seharusnya seluruh uang yang dipungut sebagai pajak oleh warga jika makan di restoran ataupun menginap di hotel akan disetorkan kepada Pemprov DKI.

"Mereka 'bisik-bisik', 'main' uang, ini kan pencurian namanya. Makanya, saya bilang tadi sama mereka, pegawai yang model begitu tidak usah dijadikan staf lagi, tetapi disuruh keluar, pindah ke dinas lain. Kalau mereka jadi staf, tambah kacau pajak," kata Ahok, sapaan Basuki. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pelayanan Pajak DKI Agus Bambang Setyowidodo mengakui, hanya 60 persen pegawainya yang berkompeten.

Meskipun jumlah pegawai dinas pajak di DKI terbatas, dia tidak mengusulkan penambahan pegawai. Ia akan memaksimalkan kinerja 60 persen anak buahnya. 

"Kalau satu orang bisa memikul beras 20 kg, ya sudah sendiri saja, jangan dua orang. Jadi (pegawai bandel) yang 40 persen ini akan dimutasi keluar dari Dinas Pajak DKI dan enggak ada penggantinya. Jadi, pegawai yang efektif 60 persen dari total pegawai pajak daerah yang sekarang sebanyak 860 orang," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com