Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pura-pura Jadi Penyumbang

Kompas.com - 08/05/2015, 01:10 WIB

KOMPAS - Modus pembobolan anjungan tunai mandiri (ATM) terus berkembang. Berpura-pura sebagai warga negara asing yang ingin menyumbang masjid, kelompok asal Sulawesi menguras uang korban hingga Rp 177 juta. Tiga pelaku ditangkap jajaran Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat, sementara tiga pelaku lain masih buron.

Pelaku yang ditangkap jajaran Polres Metro Jakarta Barat adalah ABI (47) yang berperan sebagai eksekutor, AR (31) sebagai pengambil uang di ATM, dan AS sebagai sopir. Ketiganya dibekuk di Plaza Festival, Jakarta Selatan, Senin (4/5) lalu. Tiga orang itu sedang mentransfer uang korban ke rekening mereka.

Korban yang rekeningnya dikuras tersebut adalah Indra Gerilyadi (60). Warga Palembang, Sumatera Selatan, tersebut tertipu di depan minimarket di Jalan Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat.

Kepala Subunit Jatanras Ipda Dimitri Mahendra, selaku pemimpin operasi penangkapan pembobol ATM, menuturkan, korban hendak mengoperasi mata di Jakarta. Saat berjalan di Jalan Mangga Besar, Minggu (26/4) sekitar pukul 08.00, Indra dihentikan seseorang yang mengaku sebagai warga negara asing asal Brunei.

Wakil Kepala Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Bachtiar Ujang Purnama mengungkapkan, komplotan ini diduga sudah beraksi sebanyak 20 kali. Saat beraksi, tiga pelaku berpura-pura sebagai warga Brunei. Dengan logat Melayu, tiga orang ini bertanya kepada korban alamat masjid terdekat. Mereka berpura-pura ingin menitipkan uang untuk disumbangkan ke masjid tersebut.

"Alasannya, tidak tahu alamat masjid yang dituju dan kartu ATM-nya keluaran bank asing," ujar AKBP Ujang di Markas Polres Metro Jakarta Barat, Rabu (6/5/2015).

Korban yang terkecoh dengan bujuk rayu pelaku akhirnya takhluk saat pelaku mengajak ke ATM terdekat. Korban dibawa ke ATM dengan mengendarai mobil milik pelaku. Di dalam mobil, ada dua orang lain yang berperan sebagai sopir dan pembantu eksekutor.

Komplotan penjahat ini sempat menunjukkan saldo di rekening ATM milik salah satu pelaku yang berjumlah hingga Rp 9 miliar. Setelah memberitahu saldonya, pelaku bertanya apakah korban memiliki ATM. Korban kemudian menunjukkan kartu ATM. Tak puas, pelaku meminta korban menunjukkan apakah ATM tersebut bisa digunakan. Korban pun mengikuti arahan pelaku dan mengecek saldonya. Di situlah, pelaku mengintip kode PIN ATM korban.

"Kami mengintip (kode PIN korban)," kata pelaku AR (31) saat ditanya bagaimana ia menguras saldo rekening korban.

Sesampainya di mobil, pelaku kembali bertanya soal ATM korban. Korban menunjukkan kartu ATM-nya. Sembari mengobrol, kartu ATM korban diganti dengan kartu ATM palsu yang sudah disiapkan pelaku. Belakangan, sekitar 100 ATM palsu berbagai bank milik pelaku disita sebagai barang bukti.

Korban sempat tidak menyadari kalau kartu ATM-nya sudah diganti dengan kartu palsu. Ia baru menyadari setelah kartu itu tidak bisa digunakan untuk bertransaksi. Korban lebih kaget ketika mengetahui uang senilai Rp 177 juta sudah terkuras habis.

Bukan hipnosis

Dari penyelidikan sementara, tidak ada unsur hipnosis yang dilakukan para pelaku. Polisi juga mendalami rekening pelaku dengan Rp 9 miliar di dalamnya.

Pelaku dijerat Pasal 378 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang Penipuan, serta Pasal 362 KHUP tentang Pencurian dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

Atas kejadian ini, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Putu Putera Sadana mengimbau masyarakat untuk tidak segera memercayai orang asing yang meminta bantuan. Apalagi, pelaku sampai meminta korban menunjukkan kartu ATM dan mengecek saldo rekeningnya.

"Jangan mudah percaya pada orang yang tidak Anda kenal," ujar Putu.

Sebelumnya, pembobol ATM juga ditangkap di Jakarta Barat. Kala itu, modus yang digunakan adalah berpura-pura membantu nasabah yang kebingungan karena kartu ATM-nya bermasalah. Pelaku terlebih dahulu mengganjal mesin ATM dengan korek api, menjatuhkan uang di dekat korban, mengganti kartu ATM dengan kartu palsu, mengintip kode PIN, lalu menguras rekening korban. (DIAN DEWI PURNAMASARI)

__________________________________
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 Mei 2015, di halaman 26 dengan judul "Pelaku Pura-pura Jadi Penyumbang".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com