Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SK Pemberhentian Retno Belum Ditandatangani Kadis Pendidikan

Kompas.com - 19/05/2015, 08:42 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Surat keputusan (SK) pemberhentian Retno Listyarti sebagai Kepala SMAN 3, Jakarta Selatan, belum ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Arie Budhiman. Namun, surat tersebut telah diserahkan Retno ke bagian Tata Usaha SMAN 13, Jakarta Utara, sejak Jumat (15/5/2015) lalu.

"Ya benar, sudah bawa SK sejak Jumat, tapi belum ditandatangani Kadis," kata Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) SMAN 13, Didi Sukaryadi, Selasa (19/5/2015).

Kompas.com yang melihat SK tersebut memang tidak melihat ada tanda tangan Kadis Pendidikan. Surat Nomor 355 Tahun 2015 itu hanya ditandatangani Kepala Bidang Sumber Daya Manusia (Kabid SDM) Disdik DKI Posma Marbun. Dalam kolom keterangan SK itu, tertulis jika Retno diberhentikan dari tunjangan jabatan tambahannya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sementara itu, Kepala SMAN 13 Noviola Leni mengaku tidak mempersoalkan hal tersebut. Menurut dia, cepat atau lambat, SK tersebut juga akan ditandatangani Kepala Disdik Arie Budhiman. "Iya dong, harusnya begitu. Tapi, enggak masalah," ujarnya.

Surat tertanggal 7 Mei 2015 itu diserahkan Retno bertepatan dengan pengumuman hasil ujian nasional (UN) tingkat SMA, Jumat lalu. Saat itu, Retno memang sengaja datang untuk menghadiri acara pisah sambut anaknya yang juga lulusan sekolah tersebut.

Retno resmi aktif di SMAN 13 pada Senin (18/5/2015) kemarin sebagai guru PPKN. Dia sempat mengikuti upacara bendera dan ikut melayat ke rumah salah satu keluarga staf TU yang berduka.

Retno telah dipecat dari jabatan Kepala SMAN 3 dan dikembalikan menjadi guru di SMAN 13 Jakarta Utara. Retno dinilai bersalah karena "keluyuran" saat pelaksanaan ujian nasional (UN) dan meladeni permintaan wawancara di SMAN 2 sebagai Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com