Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik Sayangkan Ahok Umbar Teguran kepada Wagub

Kompas.com - 01/06/2015, 10:31 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik menilai awal perselisihan antara Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur Djarot Syaiful Hidayat sedang dimulai. Hal ini mengacu kepada ucapan Ahok (sapaan Basuki) yang menganggap jabatan Djarot saat ini sejajar dengan jabatan deputi karena dilantik oleh Gubernur.

"Ini awal perselisihan mereka, pada akhirnya orang tahu siapa Gubernur. Tiba-tiba dia bilang seperti itu tentang Wagub. Seperti mengecilkan Wagub," ujar Taufik di gedung DPRD DKI, Senin (1/6/2015).

Taufik mengatakan, sewajarnya Ahok tidak perlu berkata seperti itu tentang Djarot. Apabila ingin menegur, kata Taufik, sepantasnya hal tersebut disampaikan secara internal saja.

Ahok tidak perlu mengumbar kekecewaannya terhadap Djarot di depan publik karena akan terlihat perselisihan mereka. Taufik pun mengatakan Ahok tidak boleh sombong karena telah melantik Djarot.

"Ahok itu melantik wakil gubernur karena Undang-undang bukan karena kehebatan seorang gubernur. Bukan karena dia yang melantik wagub lalu disejajarkan dengan deputi. Lantik gubernur itu karena UU. Saya khawatir besok dia berpikir lebih baik engga usah ada wagub," ujar Taufik.

Mengenai permasalah izin Pesta Rakyat Jakarta di Senayan, Taufik mengatakan Djarot benar memberikan dukungan moral terhadap kegiatan-kegiatan seperti itu. Lagi pula, lokasi PRJ berada pada tanah milik Pemerintah Pusat bukan Pemerintah Provinsi DKI.

Sehingga, dalam hal ini bukan kapasitas Djarot atau Pemprov DKI untuk memberi izin. Akan tetapi, dia pun menilai Ahok juga benar dengan mengatakan Djarot harus selalu berkoordinasi dengan Gubernur.

Taufik menilai hal ini hanya soalmis komunikasi dan keduanya hanya mencari simpatik publik saja. "Jadi sepertinya hanya berebut simpatik publik ajalah," ujar Taufik.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah menegur Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat perihal pemberian izin untuk penyelenggaraan Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) di Senayan, Jakarta. Bahkan, lanjut dia, Djarot tidak berkoordinasi sama sekali perihal pemberian izin penyelenggaraan PRJ Senayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com