Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntutan Tak Dipenuhi, Sopir Bus Transjakarta JMT Ancam Perpanjang Mogok

Kompas.com - 01/06/2015, 16:46 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pengemudi atau sopir bus transjakarta dengan operator Jakarta Mega Trans (JMT) mengancam bakal memperpanjang mogok lagi hingga beberapa hari ke depan. Sebab, hasil pertemuan dengan pimpinan JMT terkait tuntutan mereka soal peningkatan kesejahteraan tak menemui kesepakatan.

Salah satu pengemudi JMT, Tongkude Siregar (47), mengatakan, hasil pertemuan dengan pimpinan JMT tidak menemui kesepakatan apa pun, khususnya mengenai peningkatan kesejahteraan para pengemudi.

"Tidak ada kesepakatan apa pun. Hasilnya sama saja. Kami cuma minta kenaikan uang makan saja, dari Rp 50.000 ke Rp 60.000, naik Rp 10.000 sedikit saja mereka tidak mau," kata Tongkude seusai pertemuan, Senin (1/6/2015).

Pihak JMT, lanjut dia, meminta para pengemudi menurut dengan peraturan perusahaan. Bila tidak, sebut dia, JMT meminta pengemudinya tidak usah datang bekerja.

Tongkude mengaku, para pengemudi kecewa dengan keputusan tersebut. Buntutnya, dia dan kawan-kawannya mengancam melakukan mogok lagi pada Selasa (2/6/2015).

"Besok tetap demo, enggak keluar semua. Kita memperjuangkan hak kita. Kalau cocok, kita kerja lagi," ujarnya.

Para pengemudi berharap tuntutan mereka dipenuhi. Namun, Direktur Operasional JMT June Tambunan mengatakan tak dapat memenuhi tuntutan para pengemudi tersebut.

June menjelaskan, para pengemudi meminta agar JMT membayar gaji pengemudi 3,5 kali UMP DKI. Jane menilai tuntutan pengemudi nya terlampau tinggi.

Kata dia, JMT membayar gaji pengemudi sesuai dengan ketentuan PT Transjakarta. "Kami menyesuaikan dengan komponen dan standarnya, tidak ada yang kami langgar," ujar Jane.

Saat ini, para pengemudi JMT digaji hampir Rp 4 juta. Rinciannya, sebut Jane, gaji sesuai UMP yakni Rp 2,7 juta ditambah operasional Rp 1 juta. "Itu sudah hampir empat juta rupiah kan. Mereka minta tiga setengah kali UMP, sama kayak operator lain, kami enggak bisa. Karena kami dibayar oleh transjakarta-nya segitu," ujar Jane.

Puluhan pengemudi bus transjakarta yang melayani koridor 5 dan 7 itu melakukan mogok operasi mulai Senin ini.

Puluhan pengemudi yang memiliki pul di Terminal Rambutan, Jakarta Timur, itu melakukan mogok operasi seharian. Para pengemudi jurusan PGC-Harmoni dan PGC-Ancol itu meminta perusahaannya menerapkan standar gaji seperti operator lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Megapolitan
Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com