Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Anak Kecil Juga Ngerti, Beli Bus Weichai atau Mercedes Benz, Belinya Mercy

Kompas.com - 09/06/2015, 11:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui kualitas unit-unit bus transjakarta yang ada saat ini tidak baik. Seluruh unit bus yang dibeli Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI bukan merek yang kualitasnya terjamin.

Pada tahun 2013 lalu, Dishubtrans DKI yang dipimpin oleh Udar Pristono membeli unit bus transjakarta asal Tiongkok yang belum diketahui kualitasnya. 

"Anak kecil juga mengerti, mau beli bus merek Weichai atau Mercedes Benz, mereka pilihnya Mercedez Benz, beda sedikit saja duitnya, kok," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (9/6/2015). 

Bus-bus merek Ankai, Zongthong, Yutong yang dibeli oleh Dishubtrans DKI, kata Basuki, perangkatnya mudah berkarat dan gampang terbakar hanya dalam jangka waktu tiga bulan setelah dibeli.

Oleh karena itu, Basuki memutuskan pengadaan transjakarta oleh PT Transjakarta dan tidak lagi membeli bus bermerek Tiongkok yang tidak jaminan mutu.

"Enggak ada yang boleh lagi beli bus aneh-aneh, Jakarta harus beli bus yang terbaik. Ada merek 'Ahok' tiba-tiba muncul, kamu beli mobil ya beli yang merek Mercedes Benz, Scania, Volvo," kata Basuki.

Sementara untuk pengelolaan bus-bus merek Scania yang akan datang di pertengahan bulan Juni ini, Basuki menyerahkannya kepada PT Transjakarta. Jika PT Transjakarta tidak mampu mengelola unit bus ini dengan baik, Basuki mengancam bakal memecat Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih.

"Dirut enggak beres, saya pecat sekarang. Enggak usah pakai RUPS (rapat umum pemegang saham), pakai notulen saja langsung bisa pecat," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com