Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah yang Membedakan Madu Palsu Olahan Suhatma dengan Madu Asli

Kompas.com - 12/06/2015, 00:58 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jika dilihat sekilas, madu palsu buatan Jahuri (55) dan Suhatma (70) cukup mirip dengan madu asli, baik dari segi warna, bentuk fisik, maupun warna cairan madu. Lalu, apa saja yang membedakannya dengan madu asli?

"Secara kasat mata tidak beda dengan madu asli. Ada busanya juga, itu efek dari penggunaan soda kue," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Umar Farouq, Kamis (11/6/2015).

Penggunaan soda tersebut juga yang membuat madu akan mengeluarkan gas saat botol dibuka. Ini sama halnya seperti membuka botol minuman soda.

"Ini (madu palsu) kalau dibuka, ada gasnya karena pakai gas dan tertutup rapat. Jadi, gasnya akan tetap ada setiap konsumen membuka botol," paparnya.

Namun, jika dicicipi, madu tersebut tidak memiliki cita rasa madu lebah atau tawon sesuai labelnya. Bahkan, baunya juga tidak menyerupai madu lebah asli yang khas.

"Kalau yang asli, tercium aroma lebah. Itu cara membedakan yang sederhana," lanjut mantan Kapolres Blora tersebut.

Madu tersebut juga dicampur bahan pengawet agar memiliki daya tahan yang cukup lama. Penggunaan bahan pengawet tersebut berimbas pada harga jual madu yang dibanderol Rp 12.500 per botol.

"Mereka kasih merek berupa stiker Madu Super Lebah Liar dan Madu Putih Melivera agar terkesan luks. Padahal, ada bahan pengawet citric acid agar madu tidak basi," ujar Kapolres.

Seperti diketahui, dua warga Kampung Melayu, Jatinegara, ini diamankan petugas karena memproduksi dan menjual madu palsu, Jumat (5/6/2015) lalu. Keduanya diamankan berikut barang bukti berupa peralatan dan bahan baku pembuat madu palsu.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, polisi menjerat keduanya dengan Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dengan ancaman maksimal 4 tahun penjara, serta pasal-pasal UU RI tentang perlindungan konsumen, pangan, kesehatan, perindustrian, dan perdagangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com