Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taksi Uber: Kalau Sopir Kami Melakukan Pencurian, Polisi Bisa Diandalkan

Kompas.com - 19/06/2015, 20:41 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengelola taksi Uber menyatakan, pihak kepolisian bisa dimaksimalkan apabila ada anggapan yang meragukan keamanan dalam layanan taksi mereka. Sebab, mereka menyatakan polisi di negara mana pun seharusnya bisa sigap menjaga keamanan warganya.

"Jika sopir (Uber) melakukan pencurian atau misalnya mobil terlibat dalam sebuah insiden, itu artinya kondisi darurat. Anda bisa menelepon polisi. Polisi bisa diandalkan. Polisi bisa segera mengambil tindakan untuk memberikan pertolongan pada saat itu," kata Direktur Komunikasi Uber kawasan Asia Selatan, Karun Arya, saat dihubungi, Jumat (19/6/2015). [Baca: Lima Taksi Uber Dijebak Organda dan Dishub DKI ke Mapolda Metro]

Arya mengaku akan segera mengambil tindakan terhadap sopir yang bersangkutan. Menurut dia, Uber memiliki kantor perwakilan yang dapat mengurus hal tersebut.

"Tentu saja jika Anda memberitahukannya kepada kami, 100 persen kami akan melakukan tindakan. Tim kami dapat menghukum si sopir. Sopir bisa dipecat dari tempatnya bekerja," ujar Arya. [Baca: Kesal Tak Diizinkan Beroperasi, Perwakilan Taksi Uber Sambangi Ahok di Balai Kota]

Lebih lanjut, Arya menyatakan, aplikasi yang dikembangkan oleh Uber dapat menghubungkan banyak orang. Ia yakin saling terkoneksinya banyak orang dapat meminimalisasi kejahatan.

Terlebih lagi, kata dia, sebelum naik taksi, pengguna layanan Uber sudah mengetahui orang yang menjadi pengemudinya dan pengguna tersebut dapat memberitahukannya ke pengguna lain yang juga tergabung dalam aplikasi Uber.

"Aspek keselamatan bagi kami adalah prioritas tertinggi. Kami menghubungkan semua orang secara bersama-sama dengan menggunakan mobile platform. Kami dapat memastikan bila setiap orang bisa saling terhubung, mereka akan aman setiap saat," ujar dia.

Seperti diberitakan, lima taksi Uber sudah digelandang ke Mapolda Metro Jaya oleh Organda dan Dishub DKI. Layanan tersebut dianggap ilegal karena tidak memiliki izin usaha yang jelas. [Baca: Kesal Tak Diizinkan Beroperasi, Perwakilan Taksi Uber Sambangi Ahok di Balai Kota]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com